مَرَّ سَيِّدُنَا عُمَرَ بنَ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ذَاتَ يَوْمٍ بِرَجُلٍ فِيْ السُّوْقِ.
فِإِذَا بِالرَّجُلِ يَدْعُوْا وَيَقُوْلُ:.
Suatu hari, Sayyidina ‘Umar bin Al-Khaththaab رضي الله عنه pernah melewati seorang pria di pasar, lalu orang tersebut berdoa dan mengucapkan :
« اللهم اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ القَلِيْلِ … اللهم اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ القَلِيْلِ »
Ya Allah, Jadikanlah diriku termasuk hamba-hamba-Mu yang sedikit… Ya Allah, Jadikanlah diriku termasuk hamba-hamba-Mu yang minoritas…
فَقَالَ لَهُ سَيِّدُنَا عُمَرَ: مِنْ أَيْنَ أَتَيْتَ بِهَذَا الدُّعَاءِ؟
Lantas Sayyidina 'Umar pun bertanya :
Darimana kamu dapati doa seperti ini??
فَقَالَ الرَّجُلُ: إنَّ اللهَ يَقُوْلُ فِي كِتَابِهِ العَزِيْزِ:
Pria tersebut menjawab :
Sesungguhnya Allah ﷻ berfirman di dalam Kitab-Nya yang mulia :
﴾وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ ﴿
Dan alangkah sedikitnya hamba-hamba-Ku uang bersyukur (QS. Saba’ : 13)
فَبَكَى سَيِّدُنَا عُمَرَ وَقَالَ: كُلُّ النَّاسِ أَفْقَهُ مِنْكَ يَا عُمَرَ.
Lantas Sayyidina Umar pun menangis sembari berkata kepada diri sendiri “Setiap orang sepertinya lebih faqih darimu wahai 'Umar.”
[Atsar riwayat Imam Ahmad di dalam kitab Az-Zuhd, dan Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 10/105 no. 30006. Atsar ini didiamkan oleh para ulama, tidak disebutkan shahih atau dha’ifnya. Wallahu a’lam]
Faedah :
إِذَا نَصَحْتَ أَحَداً بِتَرْكِ مَعْصِيَةٍ كَانَ رَدُهُ: « أَكْثَرُ النَّاسِ تَفْعَلُ ذَلِكَ، لَسْتُ وَحْدِي! »
Jika Anda menasihati seseorang untuk meninggalkan kemaksiatan, seringkali ia membantah : banyak orang kok yang juga mengerjakannya. Bukan saya sendiri...
وَﻟَﻮْ ﺑَﺤَﺜْﺖَ ﻋَﻦْ ﻛَﻠِﻤَﺔِ « أَكْثَرُ النَّاسِ » فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ لَوَجَدْتَ بَعْدَهَا:
Namun, apabila Anda menelaah kata Aktsarun Nâs (“kebanyakan manusia”) di dalam Al-Qur’an Al-Karim, niscaya Anda kan dapati lanjutan setelahnya berbunyi :
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan manusia tidaklah mengetahui
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan manusia tidaklah beriman
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan manusia tidaklah bersyukur
وَﻟَﻮْ ﺑَﺤَﺜْﺖَ ﻋَﻦْ ﻛَﻠِﻤَﺔِ « أَكْثَرَهُمْ » لَوَجَدْتَ بَعْدَهَا:
Dan jika Anda menelaah kata Aktsaruhum (“Kebanyakan mereka”), niscaya anda dapat lanjutan setelahnya berbunyi :
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah mengetahui
﴿ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴾
Kebanyakan mereka tidaklah berakal/memahami
﴿ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴾
Namun kebanyakan mereka tidaklah beriman
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah bersyukur
﴿ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ ﴾
Kebanyakan dari mereka adalah orang yang menyekutukan Allah (musyrik)
﴿ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ ﴾
Akan tetapi kebanyakan mereka itu bodoh
﴿ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ ﴾
Dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik
﴿ وَأَكْثَرُهُمْ فَاسِقُونَ ﴾
Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
﴿ وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ ﴾
Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir
﴿ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ ﴾
Kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta
فَكُنْ أَنْتَ مِن القَلِيْلِ الَّذِي قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْهِمْ:
Jadilah Anda termasuk dari yang sedikit,
yang Allah berfirman tentangnya :
﴿ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ ﴾
Dan alangkah sedikitnya hamba-hamba-Ku yang bersyukur
﴿ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ ﴾
Dan tidaklah beriman bersama dengannya (nabi) melainkan hanya sedikit
﴿ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ ﴾
Kecuali orang yang beriman dan beramal shalih, dan alangkah sedikitnya mereka
﴿ ثُلَّةٌ مِّنَ الأَوَّلِينَ وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ ﴾
Sebagian besar dari orang-orang terdahulu, dan sebagian kecil dari orang-orang yang belakangan.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang sedikit, yang selamat dan beruntung di sisi-Nya.
Baarakallahu fiiykum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar