Sabtu, 30 Mei 2020

Jika Lalat Hinggap di Minuman dan Makananmu

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً

Telah bercerita kepada kami Khaalid bin Makhlad; Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Bilaal berkata; Telah bercerita kepadaku 'Utbah bin Muslim berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaid bin Hunain berkata; Saya mendengar Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya ada penyakit dan sayap lainnya terdapat obatnya."
(Shahih Bukhari no. 3320)

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَامْقُلُوهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً وَإِنَّهُ يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ فَلْيَغْمِسْهُ كُلُّهُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal; Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal dari Ibnu 'Ajlaan dari Sa'iid Al Maqburiy dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah lalat tersebut, karena sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. Sesungguhnya lalat tersebut melindungi diri dengan sayap yang padanya terdapat penyakit, maka celupkanlah semuanya!"
(Sunan Abu Daud no. 3844)

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْ الذُّبَابِ سُمٌّ وَفِي الْآخَرِ شِفَاءٌ فَإِذَا وَقَعَ فِي الطَّعَامِ فَامْقُلُوهُ فِيهِ فَإِنَّهُ يُقَدِّمُ السُّمَّ وَيُؤَخِّرُ الشِّفَاءَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Haarun dari Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'iid bin Khaalid dari Abu Salamah; Telah menceritakan kepadaku Abu Sa'iid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Pada salah satu sayap lalat itu mengandung racun dan yang satunya lagi mengandung obat, oleh karenanya apabila dia jatuh pada makanan maka benamkanlah ia ke dalamnya, sesungguhnya ia mendahulukan racun dan mengakhirkan penawarnya."
(Sunan Ibnu Majah no. 3504)

حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ ثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ خَالِدٍ قَالَ
دَخَلْتُ عَلَى أَبِي سَلَمَةَ فَأَتَانَا بِزُبْدٍ وَكُتْلَةٍ فَأُسْقِطَ ذُبَابٌ فِي الطَّعَامِ فَجَعَلَ أَبُو سَلَمَةَ يَمْقُلُهُ بِأُصْبُعِهِ فِيهِ فَقُلْتُ يَا خَالُ مَا تَصْنَعُ فَقَالَ إِنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ حَدَّثَنِي عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَحَدَ جَنَاحَيْ الذُّبَابِ سُمٌّ وَالْآخَرَ شِفَاءٌ فَإِذَا وَقَعَ فِي الطَّعَامِ فَامْقُلُوهُ فَإِنَّهُ يُقَدِّمُ السُّمَّ وَيُؤَخِّرُ الشِّفَاءَ

Telah menceritakan kepada kami Yaziid berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'iid bin Khaalid berkata :

"Aku masuk menemui Abu Salamah, lalu ia membawakan kami keju dan potongan daging, tiba-tiba ada seekor lalat yang jatuh ke dalam makanan, Abu Salamah pun mencelupkan lalat tersebut ke dalam makanan, maka aku bertanya; "hai paman, apa yang engkau lakukan?" ia menjawab; Abu Sa'iid Al Khudriy telah menceritakan kepadaku dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda :

"Sesungguhnya pada salah satu sayap lalat membawa racun dan yang lain membawa obat, jika ia masuk ke dalam makanan maka benamkanlah, karena dia mengeluarkan racun terlebih dahulu baru setelah itu obatnya."
(Musnad Ahmad no. 11216)

Hadits Ditinjau Berdasarkan Teori Ilmiah

Studi yang telah dilakukan oleh Universitas Colorado di Amerika menunjukkan bahwa lalat tidak hanya berperan sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja, tetapi juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat. Mikrobiota di dalam tubuh lalat ini berupa sel berbentuk longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah abdomen (perut) mereka. Untuk melengkapi siklus hidup mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori dari lalat. Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka sel-sel tadi akan keluar dari tubulus ke cairan tersebut. Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri. Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme lain.

Dokter Mahmud Kamal dan dr. Muhammad Abdul Mun’in Husain, juga ikut menguatkan topik di atas dengan mengatakan bahwa kajian mengenai masalah ini sudah dilakukan sejak tahun 1871 oleh seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman, yaitu Brifeld. Kemudian dilanjutkan oleh beberapa ahli dari beberapa negara, seperti Erneysten dan Cook dari Inggris, yang mengadakan penyelidikan sekitar tahun 1947 sampai 1950.

Menurutnya, dengan dicelupkannya lalat ke makanan, berarti akan menimbulkan tekanan pada sel-sel yang memang sudah ada dalam tubuh lalat. Semakin bertambah kenyal dan akhirnya sel-sel ini pecah. Beberapa enzim yang keluar menyerang kuman penyakit dan memusnahkannya. Dengan begitu akhirnya makanan menjadi bersih, bebas dari kuman penyakit.

(https://www.kompasiana.com/…/hadits-sains-lalat-masuk-ke-da…)

Dr. Amin Ridha, Dosen penyakit tulang di jurusan Univ. Iskandariyah telah melakukan penelitian tentang “hadits lalat ini” bahwasanya lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan bakteri yofaj, yaitu tempat tumbuhnya bakteri. Dan tempat ini menjadi tempat tunbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili micron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri tersebut.
(https://persis.or.id/analisis-hadits-lalat-jatuh-ke-air-min…)

Sebuah penelitian terbaru[11] dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, dan beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm At-Taili, ‘ dil ‘Abdurrahman Al-Misnid, dan Khalid Dza’ar Al-Utaibi. Penelitian tersebut dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih Ash- Shalih (seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara “Student Research Seminar” di Universitas Qâshim, KSA.

Metode yang para peneliti gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan lalat ke media. Agar media yang berasal dari musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang merah, yang mencair pada suhu 100°C dan memadat pada suhu 40°C yang tidak dapat dicerna oleh mikroba, kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.

Lalat yang digunakan ada beberapa spesies[12] dan sample yang digunakan untuk tiap spesies terdiri dari dua sample, yaitu :

1. Sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias. Sample ini disebut Cawan Petri 1.

2. Sample air steril dimana lalat dimasukkan hanya pada bagian sayap lalat saja. Tanpa dicelupkan seluruh badannya. Sample ini disebut Cawan Petri 2.

Setelah itu, sampel air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama beberapa hari sehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya :

Hasil Penelitian Spesies Lalat A :

Pada cawan petri 2, setelah diidentfikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikroorganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Hasil penelitian Spesies Lalat B :

Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Coynobacterium Dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotic yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Hasil Penelitian Spesies Lalat C :

Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Staphylococcussp., yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikroorganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi. Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp. dan Proteus sp., yang terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces[13].

Dari penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa lalat yang dibenamkan kedua sayapnya membuat air tersebut mengandung mikroorganisme yang memproduksi antibiotik. Sedangkan lalat yang tidak dicelupkan kedua sayapnya hanya sayap yang mengandung racun saja, maka air tersebut mengandung bakteri yang merupakan penyebab semua penyakit. Maka dari itu, apabila ada makanan atau minuman yang terjatuhi lalat, maka celupkan kedua sayapnya. Supaya racun yang terdapat dalam sayapnya yang sebelah kiri dapat dinetralisir oleh sayapnya yang sebelah kanan.

(https://ridhabasri.wordpress.com/…/hadis-tentang-anjuran-m…/)

Allahu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar