Kamis, 11 Juni 2020

BENARKAH IZRAIL MALAIKAT PENCABUT NYAWA ?

Bagian dari prinsip yang penting untuk selalu kita perhatikan, tidak boleh berbicara masalah ghaib, kecuali ada bukti dari wahyu. Tanpa bukti wahyu, kita termasuk berbicara atas nama Allah tanpa dalil.

Dulu musyrikin meyakini bahwa Malaikat itu berjenis kelamin wanita. Allah mengingkari keyakinan ini, karena mereka tidak punya bukti dalil.

Allah Ta'ala berfirman :

وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ

“Mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Ar–Rahman sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.”
(QS. Az-Zukhruf : 19)

Ketika kita berbicara tentang Malaikat tanpa dalil, Allah akan catat keyakinan itu dan kelak di hari kiamat kita akan ditanya dan dimintai pertanggung jawaban.

Adakah Malaikat Izrail ?

Kita meyakini adanya malaikat pencabut nyawa. Malaikat maut. Dan ini bagian dari aqidah kaum muslimin yang Allah ajarkan dalam Al-Quran maupun Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Ta'ala berfirman :

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawa kalian, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
(QS. As-Sajdah : 11)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan proses kematian hamba yang beriman. Beliau mengatakan :

ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ

"Kemudian datanglah Malaikat maut ‘alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, “Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.”
(HR. Ahmad no. 17803)

Yang menjadi pertanyaan, apakah Malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa itu bernama Izrail ?

Nama yang diberikan oleh Allah dalam Al-Quran dan yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits untuk malaikat pencabut nyawa adalah Malaikat Maut.

Sementara nama Izrail, ditegaskan para ulama ahli hadits, tidak didukung oleh dalil baik dari Al-Quran maupun Sunnah.

Dalam Aqidah Thahawiyah dinyatakan :

ونؤمن بملك الموت الموكل بقبض أرواح العالمين

"Kami beriman dengan Malaikat Maut yang bertugas mencabut seluruh alam."

Dalam catatan kaki Aqidah Thahawiyah, Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan :

هذا هو اسمه في القرآن، وأما تسميته بـ “عزرائيل” كما هو الشائع بين الناس فلا أصل له، وإنما هو من الإسرائيليات

"Nama ini (Malaikat Maut) itulah nama yang ada dalam Al-Quran. Sementara nama Izrail, yang terkenal di masyarakat, tidak ada dasarnya. Ini adalah nama yang bersumber dari berita israiliyat."
(Majmu’ Fatawa Al-Allamah Al-Albani, 1/10)

Demikian pula yang disampaikan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Liqa Bab Al-Maftuh, volume ke-16 :

وأما ملك الموت فأنه لا يصح تسميته بعزرائيل، وإنما يقال فيه مللك الموت كما قال الله عز وجل “قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ المَوْتِ الَّذِي وَكِّلَ بِكُمْ” ولم يصح عن النبي صلى الله عليه وسلم أن اسمه عزرائيل

"Tentang Malaikat kematian, tidak ada dalil yang shahih mengenai nama Izrail. Nama yang benar adalah Malaikat Maut. Sebagaimana yang difirmankan Allah (yang artinya), Katakanlah: 'Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawa kalian.' Dan tidak terdapat riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa nama malaikat ini adalah Izrail."

Imam Al Manawi rahimahullah dalam kitabnya Faidul Qadir (3/32) berkata setelah menyebutkan bahwa malaikat maut itu lebih dikenal dengan Izrail. Beliau berkata : “Saya tidak menemukan nama ‘Izrail’ dalam riwayat”.

Seperti itulah sikap yang diajarkan para ulama. Mereka menggunakan nama seperti yang disebutkan dalam Al-Quran. Dan menghindari istilah yang tidak didukung oleh dalil. Setidaknya kita bisa menjamin bahwa keyakinan kita tentang Malaikat pencabut nyawa adalah keyakinan yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.

Allahu a’lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar