Senin, 01 Juni 2020

Keutamaan Membaca Surat Al Kafirun Sebelum Tidur

حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِنَوْفَلٍ اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ

Telah menceritakan kepada kami An Nufailiy berkata; Telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Farwah bin Naufal dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Naufal :

"Bacalah 'QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah; Wahai orang-orang kafir), dan tidurlah setelah membacanya hingga selesai, sebab itu adalah pembebas dari perbuatan syirik."
(HR. Abu Dawud no. 5055)

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ رَجُلٍ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي شَيْئًا أَقُولُهُ إِذَا أَوَيْتُ إِلَى فِرَاشِي قَالَ اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ
قَالَ شُعْبَةُ أَحْيَانًا يَقُولُ مَرَّةً وَأَحْيَانًا لَا يَقُولُهَا حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ حِزَامٍ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ وَهَذَا أَصَحُّ وَرَوَى زُهَيْرٌ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ وَهَذَا أَشْبَهُ وَأَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ شُعْبَةَ قَدْ اضْطَرَبَ أَصْحَابُ أَبِي إِسْحَقَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رَوَاهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ نَوْفَلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ هُوَ أَخُو فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ

Telah menceritakan kepada kami Mahmuud bin Ghailaan; Telah menceritakan kepada kami Abu Daawud, ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah, dari Abu Ishaq, dari seorang laki-laki, dari Farwah bin Naufal radhiallahu 'anhu bahwa ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata :

"Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku sesuatu yang aku ucapkan apabila aku menuju ke tempat tidurku! Beliau berkata: "Bacalah Qul yaa ayyuhal kaafiruun, karena surat tersebut adalah sikap berlepas diri dari kesyirikan."

Syu'bah berkata; terkadang ia mengatakan satu kali dan terkadang tidak mengatakannya. Telah menceritakan kepada kami Muusa bin Hizaam; Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam, dari Israa'iil, dari Abu Ishaq, dari Farwah bin Naufal dari Ayahnya bahwa ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ….kemudian ia sebutkan hadits seperti itu secara makna. Dan yang ini lebih shahih.

Zuhair meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq dari Farwah bin Naufal dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Dan ini lebih mirip dan lebih shahih daripada hadits Syu'bah. Sahabat-sahabat Abu Ishaq telah mengalami kegoncangan di dalam hadits. Dan hadits ini telah diriwayatkan dari selain sisi ini, dan telah diriwayatkan oleh 'Abdur Rahman bin Naufal dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 'Abdur Rahman adalah saudara Farwah bin Naufal.
(HR. Tirmidzi no. 3403)

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
دَفَعَ إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْنَةَ أُمِّ سَلَمَةَ وَقَالَ إِنَّمَا أَنْتَ ظِئْرِي قَالَ فَمَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ مَا فَعَلَتْ الْجَارِيَةُ أَوْ الْجُوَيْرِيَةُ قَالَ قُلْتُ عِنْدَ أُمِّهَا قَالَ فَمَجِيءُ مَا جِئْتَ قَالَ قُلْتُ تُعَلِّمُنِي مَا أَقُولُ عِنْدَ مَنَامِي فَقَالَ اقْرَأْ عِنْدَ مَنَامِكَ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ قَالَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ

Telah bercerita kepada kami Yahya bin Adam; Telah bercerita kepada kami Israa`iil dari Abu Ishaaq dari Farwah bin Naufal Al Asyja`i dari Ayahnya berkata :

"Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam memberikan kepadaku anak perempuan Ummu Salamah dan bersabda: "Kamu adalah pengasuhku." Naufal berkata: Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam diam sejenak kemudian saya datang kepadanya dan beliau bertanya: "Bagaimana kondisi anak perempuan itu?" Naufal menjawab: Dia bersama ibunya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa maksud kedatanganmu?" Naufal berkata: Ajarkan kepadaku apa yang harus saya katakan ketika beranjak tidur. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Bacalah ketika kau hendak tidur: QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN, kemudian tidurlah setelah membaca penutupnya karena yang demikian itu adalah pembebasan diri dari kesyirikan."
(HR. Ahmad no. 22690)

Surat Al Kafirun berisi deklarasi tauhid yang menegaskan prinsip paling fundamental dalam keberagamaan seorang muslim.

Imam Ar-Razi dalam kitab Mafatih Al-Ghaibnya menambahkan bahwa surat ini juga dikenal dengan nama Al-Muqasqisyah (penyembuh), sebab kandungannya surat ini diharapkan bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit nifaq dan kemusyrikan.

Tak heran bila surat tersebut ditambah surat Al-Ikhlas senantiasa dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di dua tepi siang dan malam. Pada 2 rakaat shalat Fajar, 2 rakaat ba’da Maghrib, 2 Rakaat selepas thawaf, dan juga pada 2 rakaat terakhir shalat witir.

Para ulama menjelaskan bahwa perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di atas
sebagai bentuk pengajaran terhadap umatnya agar mengawali dan mengakhiri harinya dengan mentauhidkan Allah azza wa jalla.

Wallahu a’lam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar