Senin, 15 Juni 2020

Tidak Tahu Terima Kasih

Siapa yang tidak tahu berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya, maka ia sulit pula bersyukur pada Allah. Dan Allah tidaklah menerima syukur seorang hamba, sampai ia tahu berterima kasih pada orang lain.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ
قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Mubaarak; Telah menceritakan kepada kami Ar Rabii' bin Muslim; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ziyaad dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Siapa yang tidak pandai bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah."

Abu 'Iisa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.
(HR. Tirmidzi no. 1954)

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى ح و حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الرُّوَاسِيُّ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَشْكُرْ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرْ اللَّهَ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَالْأَشْعَثِ بْنِ قَيْسٍ وَالنُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Hannaad; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'aawiyah dari Ibnu Abu Laila (dalam riwayat lain). Dan telah menceritakan kepada kami Sufyaan bin Wakii'; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin 'Abdurrahman Ar Ruwaasiy dari Ibnu Abu Laila dari 'Athiyyah dari Abu Sa'iid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Siapa yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah."

Hadits semakna juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Asy'ats bin Qais dan An Nu'man bin Basyir. Abu 'Iisa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.
(HR. Tirmidzi no. 1955)

Beberapa faedah dari hadits di atas :

1- Siapa yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia yang telah berbuat baik padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada Allah.

2- Allah tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat ihsan (baik) dengan berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.

3- Perintah untuk pandai bersyukur.

4- Pemberi nikmat hakiki adalah Allah dan manusia yang berbuat baik adalah sebagai perantara dalam sampainya kebaikan.

Jadilah manusia yang pandai berterima kasih, lebih-lebih pada orang tua, guru dan setiap yang telah memberikan berbagai kebaikan pada kita.

Semoga Allah memberi taufik pada kita supaya pandai berterima kasih.

Referensi :

- Rasysyul Barad Syarh Al Adab Al Mufrad, Dr. Muhammad Luqman As Salafiy, terbitan Darud Da’i, cetakan pertama, tahun 1426 H, hadits no. 218.

- Syarh Shahih Al Adabil Mufrad lil Imam Al Bukhari, Husain bin ‘Audah Al ‘Uwaisyah, cetakan Al Maktabah Al Islamiyah, cetakan kedua, 1425 H, hadits no. 218.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar