Sabtu, 13 Juni 2020

Ciri-Ciri Calon Penghuni Neraka

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ أَخَذَتْكَ أُمُّ مِلْدَمٍ قَطُّ قَالَ وَمَا أُمُّ مِلْدَمٍ قَالَ حَرٌّ يَكُونُ بَيْنَ الْجِلْدِ وَاللَّحْمِ قَالَ مَا وَجَدْتُ هَذَا قَطُّ قَالَ فَهَلْ أَخَذَكَ هَذَا الصُّدَاعُ قَطُّ قَالَ وَمَا هَذَا الصُّدَاعُ قَالَ عِرْقٌ يَضْرِبُ عَلَى الْإِنْسَانِ فِي رَأْسِهِ قَالَ مَا وَجَدْتُ هَذَا قَطُّ فَلَمَّا وَلَّى قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru; Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata :

"Ada seorang arab badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Apakah kamu pernah mengalami ummu mildam?" orang badui itu bertanya; "Apa itu ummu mildam?" beliau bersabda: "Demam yang ada di antara kulit dan daging." Orang badui itu berkata; "Aku tidak pernah mengalaminya sama sekali." Beliau bersabda: "Apakah kamu pernah mengalami shuda` (pusing)." Orang badui itu bertanya; "Apa itu shuda`?" Beliau bersabda: "Rasa sakit di kepala yang dirasakan oleh manusia." Orang badui itu berkata; "Aku tidak pernah mengalaminya sama sekali."

Maka tatkala Orang badui itu pergi Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang ingin melihat seorang dari penghuni neraka, maka lihatlah Orang badui ini."
(HR. Ahmad no. 8045)

Al Hafizh Ibnu Hibban setelah meriwayatkan hadits ini dalam kitab (Shahihnya) berkata menjelaskan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Barangsiapa yang ingin melihat seseorang yang merupakan ahli neraka maka lihatlah orang ini adalah memberitahukan sesuatu yang berarti larangan untuk melakukan hal tersebut dan minimnya kesabaran dalam melawannya. Hal itu karena Allah menjadikan penyakit di dunia ini, keluh kesah, dan kesedihan sebagai penghapus dosa orang-orang muslim. Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa sallam pun ingin memberitahu umatnya bahwa seseorang nyaris tidak menghindar untuk melakukan apa yang dilarang Allah dalam kesehariannya sehingga dengan demikian, ia harus masuk neraka jika tidak mendapat ampunan. Akibatnya, manusia itu seakan tergadaikan dengan apa yang dilakukannya, dan penyakit-penyakit itu menghapus sebagiannya di dunia. Jika bukan karena ampunan dari Allah, maka ia termasuk penghuni neraka."

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan :
"Allah menjadikan musibah-musibah yang menimpa hambanya yang beriman di dunia untuk menghapus dosa-dosanya, sehingga Rasulullah memberitahukan keberadaan orang itu sebagai calon penghuni neraka, karena tidak pernah tertimpa musibah yang dapat mengapus dosanya sehingga dimasukkan ke neraka."

Al Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan :
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan orang tersebut sebagai calon penghuni neraka karena tidak tertimpa panas dan sakit kepala, dan menjadikan hal ini sebagai tanda penghuni neraka, kemudian sebaliknya jika hal itu terjadi pada orang-orang yang beriman yang terhapus dosanya karena tertimpa musibah. Karena orang tersebut tertimpa dosa yang mengharuskannya masuk neraka tapi tidak mendapatkan penghapus dari dosanya sehingga berhak menjadi penghuni neraka, tentunya hal itu berdasarkan wahyu dari Allah."

Al Hafizh Ibnu Rajab kembali menjelaskan :

وكان أول ما ابتدىء به رسول الله صلى الله عليه وسلم من مرضه وجع رأسه

"Awal sakitnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah sakit kepala atau pusing-pusing.

 ولهذا خطب وقد عصب رأسه بعصابة دسماء 

Oleh karena sakit kepala itulah, beliau mengikat kepala beliau dengan imamah hitam di majelis terakhir beliau bersama para sahabat-sahabatnya.

وكان صداع الرأس والشقيقة يعتريه كثيرا في حياته ويتألم منه أياما 

Sakit kepala dan migraine (sakit kepala sebelah) yang berhari-hari adalah jenis penyakit yang sering menimpa Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam kehidupan beliau.

وصداع الرأس من علامات أهل الإيمان وأهل الجنة

Dan sakit kepala atau pusing-pusing adalah diantara sebagian tanda orang-orang yang beriman dan ahli surga."
(Lathāiful Ma'ārif, hlm. 105)

Berkaitan dengan hadits ini Syaikh Husain Al ‘Uwaisyah hafizhahullah menjelaskan :
“Hadits ini mengandung faidah bahwa seorang mukmin dicoba dengan ujian berupa penyakit-penyakit, kelaparan, musibah yang kesemuanya itu dapat menghapus dosa-dosanya”.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa orang mukmin jika melakukan kemaksiatan, maka siksanya bisa tercegah dengan sepuluh sebab :

1. Ia bertaubat kepada Allah sehingga Allah menerima taubatnya karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa;

2. Mohon ampun kepada Allah sehingga Allah mengampuninya;

3. Berbuat kebaikan yang akan menghapus kemaksiatannya karena amal kebaikan menghapus kejelekan;

4. Dido'akan dan dimohonkan ampun kepada Allah oleh saudara semukmin, baik ketika ia masih hidup atau telah meninggal;

5. Serta diberi hadiah pahala amal shalih oleh mereka;

6. Suatu hal yang membuat Allah memberinya syafa'at;

7. Mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam;

8. Diberi ujian Allah di dunia dengan berbagai macam musibah yang menghapus dosanya;

9. Diuji Allah di alam Barzakh dengan siksaan kubur yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosanya;

10. Allah mengujinya di padang Mahsyar dengan berbagai kengerian yang ada di sana yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosanya; atau diberi rahmat oleh Allah maha pengasih.

Barangsiapa yang tidak mendapatkan satu pun dari sepuluh sebab pencegah hukuman atas dosa, maka janganlah dia menyalahkan kecuali diri sendiri.
(Majmu' Fatawa, 10/ 45)

Allahu a’lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar