Minggu, 19 Juli 2020

Nama Lain Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam

Terdapat sebuah kaidah dalam tradisi orang Arab yang berbunyi :

كثرة الأسماء تدل على شرف المسمى

“Banyaknya nama, menunjukkan mulianya pemilik nama-nama tersebut.”

Imam An Nawawi rahimahullah dalam Tadzhibul Asma’ berkata :
“Ketahuilah bahwa banyaknya nama menunjukkan agungnya si pemilik nama-nama tersebut. Hal tersebut sebagaimana Allah memiliki banyak nama dan Rasulullah juga memiliki banyak nama”.

Di antara tanda-tanda kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah nama beliau yang tidak tunggal, akan tetapi beliau memiliki beberapa nama. Nama yang berbilang ini menunjukkan keistimewaan dan kesempurnaan sifat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah Allah tegaskan beliau memiliki akhlak yang sempurna, Allah juga berikan beliau nama-nama khusus yang semakin menunjukkan keistimewaan tersebut.

Allah Ta'ala berfirman :

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرائيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقاً لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

"Dan (ingatlah) ketika 'Iisa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israa`iil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad“. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. 
(QS. Ash-Shaf : 6)

Allah Ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا . وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا.

“Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi (Asy Syahid), pembawa kabar gembira (Al Mubasysyir), dan pemberi peringatan (An Nadzir). Dan juga sebagai penyeru (Ad Da’i) kepada agama Allah dengan izinnya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi (Sirajul Munir)”
(QS. Al Ahzab : 45-46)

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan :
“Para ulama sepakat nama-nama beliau yang termaktub di dalam Al Quran adalah Asy-Syahid (yang menjadi saksi), Al-Mubasysyir (pemberi kabar gembira), An-Nadzir Al-Mubin (pemberi peringatan yang nyata), Ad-Da’i Ilallah (da'i yang menyeru kepada Allah), As-Siraj Al-Munir (lentera yang menerangi). Selain itu ada Al-Mudzakkir, Ar-Rahmah, An-Ni’mah, Al-Hadi, Asy-Syahid, Al-Amin, Al-Muzammil, dan Al-Mudatstsir.”

حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنِي مَعْنٌ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِي خَمْسَةُ أَسْمَاءٍ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِي الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا الْعَاقِبُ

Telah bercerita kepadaku Ibraahiim bin Al Mundzir berkata; Telah bercerita kepadaku Ma'an dari Maalik dari Ibnu Syihaab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya radhiallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Aku memiliki lima nama, aku adalah (1) Muhammad, (2) Ahmad, (3) aku juga Al Mahiy (penghapus), maksudnya Allah menghapuskan kekafiran melalui perantaraanku, (4). Aku juga Al Hasyir (penghimpun), maksudnya manusia akan berhimpun di bawah kakiku dan aku juga (5) Al 'Aqib, yang artinya tidak ada seorang nabi pun sepeninggalku."
(HR. Bukhari no. 3532)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan :
“Maksud sabda beliau ‘Aku memiliki lima nama…’ adalah nama-nama yang diberikan khusus untuk beliau saja tidak kepada nabi dan rasul atau seorang pun sebelumnya, atau diagungkan dengannya, atau terkenal pada masa umat terdahulu dengan nama tersebut, karena hal ini untuk membatasi keistimewaan tersebut hanya dimiliki oleh beliau."

حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ وَقَدْ سَمَّاهُ اللَّهُ رَءُوفًا رَحِيمًا

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yuunus dari Ibnu Syihaab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya radhiallahu 'anhu katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Aku mempunyai beberapa nama: (1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku."

Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ra'uf (penyantun) dan Rahim (penyayang)." 
(HR. Muslim no. 2354)

و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَمِّي لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً فَقَالَ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ

Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibraahiim Al Handzaliy; Telah mengabarkan kepada kami Jariir dari Al A'masy dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari Abu Muusa Al Asy'ariy dia berkata : 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan beberapa nama kepada kami yang merupakan nama beliau pribadi, sabdanya: 
"Aku bernama Muhammad, Ahmad, Al Muqaffa (sama dengan nama Al Aqib, penutup), Al Hasyir, Nabiyyut-Taubah dan Nabiyyur-Rahmah."
(HR. Muslim no. 2355)

حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ وَمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَا أَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَن عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَن أَبِي عُبَيْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ
سَمَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسَهُ أَسْمَاءً مِنْهَا مَا حَفِظْنَا قَالَ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ والْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ والْمَلْحَمَةِ

Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr dan Muhammad bin 'Ubaid keduanya berkata; Telah memberitakan kepada kami Al Mas'uudiy dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari Abu Muusa ia berkata : 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahu kami nama-nama beliau dengan beberapa nama, diantaranya yang kami hafal, beliau bersabda : 

"Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al Muqaffi, Al Haasyir, Nabiyyut Taubah dan Nabiyyul Malhamah."
(HR. Ahmad no. 18821)

Nama beliau yang lain adalah Al-Mutawakkil

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ حَدَّثَنَا هِلَالٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قُلْتُ
أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ قَالَ أَجَلْ وَاللَّهِ إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ بِبَعْضِ صِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ
{ يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا }
وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُكَ المتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا سَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ بِأَنْ يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيَفْتَحُ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمًّا وَقُلُوبًا غُلْفًا
تَابَعَهُ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ هِلَالٍ وَقَالَ سَعِيدٌ عَنْ هِلَالٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ سَلَامٍ
{ غُلْفٌ }
كُلُّ شَيْءٍ فِي غِلَافٍ سَيْفٌ أَغْلَفُ وَقَوْسٌ غَلْفَاءُ وَرَجُلٌ أَغْلَفُ إِذَا لَمْ يَكُنْ مَخْتُونًا

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinaan; Telah menceritakan kepada kami Fulaih; Telah menceritakan kepada kami Hilaal dari 'Athaa' bin Yasaar berkata; Aku bertemu dengan 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Aash radhiallahu 'anhuma lalu aku katakan : 

"Kabarkan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kitab At-Taurat?" Dia berkata: "Baik. Demi Allah, sungguh Beliau telah disebutkan dalam kitab At-Taurat sebagian dari sifat-sifat Beliau seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an (Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan), menjaga para ummiyyin (kaum yang tidak baca tulis). Engkau adalah hambaKu dan RasulKu, Aku memberimu nama Al Mutawakkil, bukan orang yang bersifat kasar lagi keras tidak suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan Allah tidak akan mematikannya hingga Beliau meluruskan agama-agama yang bengkok agar hanya mengucapkan Laa ilaaha illallah yang dengannya akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup". 

Hadits ini dikuatkan pula oleh 'Abdul 'Aziiz bin Abu Salamah dari Hilaal. Dan berkata, Sa'iid dari Hilaal dari 'Athaa' dari Ibu Salam: Arti ghulf adalah tertutup atau segala sesuatu yang masih mempunyai penutup, saif aghlaf artinya pedang yang tersimpan dalam sarung, qaus ghulafa' artinya anak panah yang tertutup (tersimpan dalam sarungnya). Dan seorang laki-laki dikatakan aghlaf bila dia belum dikhitan (kemaluannya belum dikhitan)".
(HR. Bukhari no. 2125)

Di antara Makna Nama-Nama Nabi

Al-Mahi : Rasulullah adalah orang yang Allah utus untuk menghapuskan kesyirikan dan keyakinan berhalaisme di jazirah Arab.

Al-Hasyir : Manusia dikumpulkan di atas kakinya yakni di atas jejak-jejak perjalanannya. Seolah-olah beliau diutus untuk mengumpulkan manusia.

Al-‘Aqib : Beliau adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi setelahnya, karena ‘Aqib adalah yang terakhir penutup para nabi dan rasul shalawatullahi wa salamuhu ‘alaihim.

Al-Muqaffi : Dinamai Al-Muqaffi karena inti ajarannya mengikuti ajaran para rasul sebelumnya, mendakwahkan tauhid dan menjauhkan kesyirikan.

Nabiyu At-Taubah dan Nabiyu Rahmah: Imam An-Nawawi mengatakan, maksudnya adalah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan taubat dan kasih sayang. Melalui Rasulullah, Allah bukakan pintu taubat bagi penduduk bumi, penduduk bumi pun bertaubat dengan taubat yang tidak pernah dilakukan (secara kualitas dan kuantitas pen.) oleh orang-orang sebelum umat Nabi Muhammad. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak istighfarnya.

Nabiyu Al-Malhamah : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus dengan berjihad menghadapi musuh-musuh Allah. Tidak ada seorang nabi bersama umatnya yang berjihad sebagaimana jihad Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya.

Al-Amin : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berhak atas nama ini. Beliau adalah kepercayaan Allah dalam wahyu dan agama-Nya. Beliau juga kepercayaan penduduk langit demikian juga penduduk bumi. Oleh karena itu, orang-orang menamainya al-amin sebelum ia membawa risalah kenabian dan sifat tersebut tetap melekat setelah kenabiannya.

Al-Basyir : Nabi Muhammad adalah pembawa kabar gembira orang-orang yang melakukan ketaatan dan pemberi peringatan bagi pelaku kemaksiatan.

Al-Munir : Allah memberi nama Nabi Muhammad dengan sirajan muniran dan menyebut matahari dengan sirajan wahhajan. Munir artinya adalah cahaya yang menerangi tanpa membakar sesuatu yang diteranginya. Berbeda dengan wahhaj, ia menerangi dan bisa membakar seseuatu yang diteranginya tersebut.

Berapa Sebenarnya Jumlah Nama Beliau ?

Syaikh Bakr Abu Zaid menjelaskan :
“(Nama-nama Nabi) yang bersumber dari Al Quran dan Hadits bisa jadi merupakan nama sungguhan (yang ini jumlahnya sedikit), atau bisa jadi juga merupakan sifat/deskripsi (yang ini jumlahnya banyak). Yang selain itu, maka tidak boleh dijadikan nama beliau, dalam rangka mencegah sikap berlebih-lebihan. Hal tersebut akan semakin keras larangannya apabila dalam nama yang tidak ada asal–usulnya dari Al Quran dan Hadits tersebut memang terdapat pengagungan yang berlebihan."

Perlu diketahui, bahwa banyak kitab yang telah dikarang dalam rangka menyebutkan nama-nama dan sifat-sifat Nabi, akan tetapi nama dan sifat tersebut tidak bersumber dari Al Quran dan Hadits, bahkan dalam nama dan sifat tersebut terdapat pengagungan yang terlarang terhadap Nabi. Kekeliruan ini dijelaskan oleh Syaikh Bakr Abu Zaid :

“Sebagian orang (yang menghitung jumlah nama Nabi) menjadikannya berjumlah sama dengan asmaul husna yang berjumlah 99. Dan sebagian lagi ada yang menjadikannya 70–an nama dari nama-nama Allah. Bahkan Al Jazuli telah menghitung dalam kitabnya Dalail Khairat (bahwa jumlah nama Nabi) 200 nama. Dan dilanjutkan oleh Ibnu Dahiyyah dalam kitabnya Al Mustawfa fi Asmail Musthafa menjadi sekitar 300 nama. Bahkan sebagian orang Sufi sampai (menyebutkan jumlah nama Nabi adalah) 1000. Orang-orang Sufi tersebut berkata: Allah memiliki 1000 nama dan Rasulullah juga memeiliki 1000 nama”.

Lalu Syaikh Bakr Abu Zaid menyebutkan banyak contoh penamaan yang berlebih-lebihan terhadap Nabi, seperti: Nurul Anwar (cahaya dari segala cahaya), Al hijab Al A’zham (hijab yang agung), Al Asbab fi Kulli Mawjud (sebab adanya segala sesuatu).

Jika ingin mengetahui nama dan sifat Nabi yang lain yang memang berasal dari Al Quran dan Hadits, silakan rujuk ke kitab-kitab karya ulama Ahlus Sunnah. Ada lebih dari 40 karya-karya ulama Ahlus Sunnah yang merinci nama dan sifat beliau yang memang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits, seperti Al Qadhi ‘Iyadh yang menulis Asy Syifa bi Ta’rifi Huquqil Musthafa, atau Al Hafizh Ibnu Asakir yang menulis bab khusus dalam bukunya Tarikh Dimasyq tentang pembahasan ini."
(Mu’jam Al Manahiy Al Lafzhiyyah)

Demikianlah beberapa nama-nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, masing-masing nama tersebut mengandung sifat-sifat yang menjadi keistimewaan beliau. Banyaknya nama-nama beliau menunjukkan asy-syumul cakupan dan kesempurnaan beliau melebihi manusia lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar