Jumat, 05 Juni 2020

Wafat dengan Keringat di Dahi/Kening

حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا مُثَنَّى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه
كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

Telah menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Mutsanna bin Sa'iid dari Qataadah dari Ibnu Buraidah dari Ayahnya,

"Bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Orang mukmin meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat di dahinya."
[HR. Ahmad no. 21944]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ الْمُثَنَّى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ يَمُوتُ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ لَا نَعْرِفُ لِقَتَادَةَ سَمَاعًا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'iid dari Al Mutsanna bin Sa'iid dari Qataadah dari 'Abdullah bin Al Buraidah dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Seorang mukmin meninggal dengan mengeluarkan keringat pada keningnya".

(Abu 'Iisa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Mas'uud." Abu 'Iisa berkata; "Ini merupakan hadits hasan. Sebagian ulama berkata; 'Kami tidak mengetahui Qataadah mendengar hadits dari 'Abdullah bin Buraidah."
[HR. Tirmidzi no. 982]

Makna hadits ini ditafsirkan oleh para Ulama’ dengan beberapa penafsiran :

1. Seorang mukmin kehidupannya dipenuhi kerja keras dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan, sehingga ia meninggal dalam keadaan ‘berkeringat’.
[Asy-Syarhul Mukhtashar ala Bulughil Maram libni Utsaimin, 4/9]

2. Pada saat meninggal dunia dan mendapatkan kabar gembira tentang balasan kebaikan yang akan diterimanya, seorang mukmin merasa malu kepada Allah karena merasa tidak pantas dengan keadaannya. Karena itu ia berkeringat.
[At Taysiir bi Syarhi Jaami’is Shaghiir karya Al-Munawi, 2/874]

أَخْبَرَنَا هَنَّادٌ عَنْ أَبِي زُبَيْدٍ وَهُوَ عَبْثَرُ بْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
قَالَ شُرَيْحٌ فَأَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَذْكُرُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا إِنْ كَانَ كَذَلِكَ فَقَدْ هَلَكْنَا قَالَتْ وَمَا ذَاكَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَلَكِنْ لَيْسَ مِنَّا أَحَدٌ إِلَّا وَهُوَ يَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَتْ قَدْ قَالَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ بِالَّذِي تَذْهَبُ إِلَيْهِ وَلَكِنْ إِذَا طَمَحَ الْبَصَرُ وَحَشْرَجَ الصَّدْرُ وَاقْشَعَرَّ الْجِلْدُ فَعِنْدَ ذَلِكَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

Telah mengabarkan kepada kami Hannaad dari Abu Zubaid 'Abtsar bin Al Qaasim dari Mutharrif dari 'Aamir dari Syuraih bin Haani' dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Siapa senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya."

Syuraih berkata; Aku kemudian menemui 'Aisyah, lalu aku bertanya; "Wahai Ummul Mukminin! Aku mendengar Abu Hurairah menyebutkan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika demikian sungguh kita akan binasa!" Ia ('Aisyah) bertanya, "Apa itu?" Syuraih menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa senang berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya'. Tetapi tidak ada seorangpun di antara kita kecuali benci dengan kematian!"

Ia ('Aisyah) berkata; "Sungguh hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak seperti yang kamu pahami, tetapi -yang dimaksud adalah- tatkala pandangan terangkat, dada berdetak dan dada menggigil, saat itulah orang yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya?!"
(HR. Nasa'i no. 1834)

3. Seorang mukmin berjuang menghadapi masa-masa sakaratul maut dengan penderitaan, sehingga menyebabkan ia berkeringat. Penderitaan yang dialaminya menjelang kematian itu adalah sarana penghapus dosa-dosa yang tersisa, sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih.

Sebagaimana dijelaskan oleh Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud Radhiyallaahu 'anhu :

إِنَّ الْمُؤْمِنَ تَبْقَى خَطَايَا مِنْ خَطَايَاهُ يُجَازَى بِهَا عِنْدَ الْمَوْتِ فَيَعْرَقُ مِنْ ذَلِكَ جَبِينُهُ

"Sesungguhnya seorang mukmin yang tersisa dosa-dosanya dibalas ketika menjelang meninggal dunia, sehingga dengannya dahinya berkeringat (riwayat Musaddad dengan sanad yang shahih."
[Ithaaful Khiyarah Al-Maharah karya Al-Bushiri, 2/431]

4. Salah satu tanda akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah) adalah keringat di dahi. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Sirin.
[Syarhus Sunnah karya Al-Baghawi, 5/298]

Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar