Rabu, 10 Juni 2020

Empat Madzhab Sepakat Melarang Memasang Kaligrafi Al-Quran


Memasang kaligrafi atau tulisan yang berisi ayat Al-Quran atau pujian untuk Allah, dengan model apapun, bisa menjadi sebab penghinaan terhadap nama Allah atau ayat Al-Quran. Karena itulah, para ulama dari berbagai madzhab, melarang memasang tulisan ayat Al-Quran atau kalimat dzikir atau yang menyebutkan nama Allah, agar tidak dipajang di dinding.

Berikut kita simak beberapa keterangan mereka.

Pertama, keterangan para ulama madzhab Hanafi.

Imam Ibnu Nujaim rahimahullah (w. 970 H) mengatakan :

وليسَ بمستَحسَنٍ كتابةُ القُرآنِ على المحاريبِ وَالجدرَانِ لِما يُخَافُ من سُقوطِ الكتَابةِ وأَن تُوطأَ

"Bukan tindakan yang baik, menuliskan ayat Al-Quran di muhrab atau dinding, karena dikhawatirkan tulisannya jatuh dan diinjak." 
(Al-Bahr Ar-Raiq, 2/40)

Imam Ibnu Abidin rahimahullah (w. 1252 H) mengatakan :

وتُكره كتابة القرآن , وأسماء الله تعالى على الدرهم , والمحاريب , والجدران , وما يُفرش , والله تعالى أعلم

"Dibenci menuliskan ayat Al-Quran atau nama Allah di mata uang, mihrab, dinding, atau semua benda yang dibentangkan. Wallahu a’lam." 
(Hasyiyah Ibnu Abidin, 1/179)

Kedua, keterangan para ulama Malikiyah.

Imam Al-Qurthubi rahimahullah (w. 631 H) menjelaskan :

ومِن حرمته ألاَّ يُكتب على الأرض ولا على حائط كما يُفعل به في المساجد الْمُحدَثة

"Diantara kehormatan Al-Quran, tidak boleh ditulis di tanah atau di atas tembok, sebagaimana yang terjadi pada masjid-masjid baru-baru ini."

Kemudian Imam Al-Qurthubi menyebutkan riwayat dari Muhammad bin Zubair, bahwa beliau pernah melihat sikap 'Umar bin 'Abdul 'Aziz terhadap orang yang menulis kaligrafi Al-Quran di dinding.

رأى عمر بن عبد العزيز ابناً له يكتب القرآن على حائط فضربه

"'Umar bin 'Abdul 'Aziz pernah melihat anaknya menulis ayat Al-Quran di dinding, lalu beliaupun memukulnya."
(Tafsir Al-Qurthubi, 1/30)

Imam Muhammad Ilyisy rahimahullah (w. 1299 H) menjelaskan :

وينبغي حُرمة نقش القرآن , وأسماء الله تعالى مطلقاً , لتأديته إلى الامتهان , وكذا نقشها على الحيطان

"Selayaknya dicegah semua bentuk seni tulisan Al-Quran atau nama Allah, karena ini bisa menyebabkan disikapi tidak terhormat. Demikian pula, dilarang memahat di tembok."
(Minah Al-Jalil ‘ala Mukhtashar Khalil, 1/517)

Ketiga, keterangan dalam Madzhab Syafi'iyah.

Imam An-Nawawi rahimahullah (w. 676 H) mengatakan :

مذهبنا أنه يُكره نقش الحيطان والثياب بالقرآن , وبأسماء الله تعالى

"Madzhab kami (syafi'iyah), dibenci menuliskan Al-Quran atau nama Allah di tembok atau kain."

Di tempat lain, beliau mengatakan :

لا تجوزُ كتابة القرآن بشيءٍ نجسٍ , وتُكره كتابته على الجدران عندنا

"Tidak boleh menuliskan Al-Quran dengan tinta najis. Dan dibenci menuliskan Al-Quran di dinding, menurut madzhab kami." 
(At-Tibyan fi Adab Hamalah Al-Quran, hlm. 89)

Imam As-Suyuthi rahimahullah (w. 911) menjelaskan :

قال أصحابنا : وتكره كتابته على الحيطان , والجدران , وعلى السقوف أشدّ كراهة

"Para ulama madzhab kami mengatakan, dibenci menuliskan Al-Quran di dinding dan lebih dilarang lagi menuliskannya di atap."
(Al-Itqan fi Ulum Al-Quran, 2/454)

Imam Muhammad Asy-Syirbini rahimahullah (w. 977 H) menjelaskan :

ويُكره كتبُ القرآن على حائط ولو لمسجد , وثياب , وطعام , ونحو ذلك

"Dibenci menuliskan Al-Quran di dinding, meskipun milik masjid, atau di baju atau makanan, atau semacamnya."
(Al-Iqna’ fi Halli Alfadz Abi Syuja’, 1/104)

Syaikh Asy-Syarwani rahimahullah (w. 1301 H) menjelaskan :

يُكره كتبُ القرآن على حائط , وسقف , ولو لمسجد , وثياب , وطعام , ونحو ذلك

"Dibenci menuliskan Al-Quran di dinding atau atap, meskipun milik masjid, atau di baju, atau semacamnya."
(Hasyaiyah Asy-Syarwani, 1/156)

Keempat, keterangan dalam Madzhab Hambali.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (w. 728 H) menjelaskan :

وأما كتابة القرآن عليها : فيُشبه كتابة القرآن على الدرهم , والدينار , ولكن يمتاز هذا بأنها تُعاد إلى النار بعد الكتابة , وهذا كلُّه مكروه , فإنه يُفضي إلى ابتذال القرآن , وامتهانه , ووقوعه في المواضع التي يُنزَّه القرآن عنها

"Hukum menuliskan Al-Quran di lempeng perak sebagaimana hukum menuliskan Al-Quran di mata uang dirham atau dinar, bedanya tulisan di lempeng perak dibakar dulu setelah diukir. Dan ini semua dibenci, karena bisa menjadi sebab pelecehan Al-Quran dan disikapi tidak terhormat, atau diletakkan di tempat yang tidak selayaknya."

Imam Ibnu Muflih rahimahullah (w. 762 H) menjelaskan :

وقال أبو المعالي : يُكرهُ كتابَةُ القُرآنِ على الدَّراهمِ عندَ الضَّرْب

"Abul Ma’ali mengatakan, dibenci menuliskan Al-Quran pada mata uang ketika proses pembuatan." 
(Al-Furu’, 1/126)

Imam Al-Buhuti rahimahullah (w. 1051 H) menjelaskan :

وتُكره كتابةُ القرآن على الدرهم , والدينار , والحياصة

“Dibenci menuliskan Al-Quran di mata uang dirham atau dinar atau lembengan logam.” 
(Kasyaf Al-Qana’, 3/272)

Bagi muslim yang memuliakan firman Allah, Nama Allah, dan semua simbol-simbol islam, saatnya untuk mengamalkan saran para ulama di atas.

Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar