Sabtu, 06 Maret 2021

HADITS-HADITS DHA’IF DAN PALSU TENTANG KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-IKHLAS

 

Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz

HADITS PERTAMA :
 
عن عبد الله بن أحمد بن عامر : حدثنا أبي : حدثنا علي بن موسى عن أبي موسى بن جعفر بن محمد عن أبيه عن أبيه محمد بن علي عن أبيه عن أبيه الحسين عن أبيه علي مرفوعا: من مر بالمقابر فقرأ ( قل هوالله أحد ) إحدى عشرة مرة , ثم وهب أجره للأموات , أعطي من الأجر بعدد الأموات ”
 
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Ahmad bin 'Aamir, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ayahku, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Aliy bin Muusa, dari Abu Muusa bin Ja’far bin Muhammad, dari Ayahnya, dari Ayahnya (yang bernama) Muhammad bin 'Aliy, dari Ayahnya, dari Ayahnya (yang bernama) Al-Husain, dari Ayahnya (yang bernama) 'Aliy radhiyallahu 'anhu secara marfu’ : 
 
“Barangsiapa melewati pekuburan lalu ia membaca (Qul Huwallahu Ahad) sebelas kali, kemudian ia hadiahkan pahala (bacaan)nya itu kepada orang-orang mati, maka ia akan diberi pahala (oleh Allah) sejumlah orang-orang yang telah mati.”
 
TAKHRIJ HADITS :
 
Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Muhammad Al-Khallaal di dalam Fadha-il Al-Ikhlash, dan Ad-Dailami di dalam Musnad Al-Firdaus.
 
DERAJAT HADITS :
 
Hadits ini derajatnya Maudhu’ (PALSU) sebagaimana dinyatakan oleh As-Suyuthi di dalam Dzailu Al-Ahaadiitsi Al-Maudhuu’ah, Al-Hafizh As-Sakhawi di dalam Al-Fataawaa Al-Hadiitsiyyah, dan Ibnu Iraq di dalam Tanziihu Asy-Syarii’ati Al-Marfuu’ati ‘An Al-Ahaadiitsi Asy-Syii’ati Al-Maudhuu’ah, dan Syaikh Al-Albani di dalam Silsilatu Al-Ahaadiitsi Adh-Dha’iifati wa Al-Maudhuu’ah 3/452 nomor hadits : 1290.
 
» Sebab yang menjadikan hadits ini derajatnya PALSU, ialah karena di dalam sanadnya ada 2 perawi hadits yang PENDUSTA, yaitu 'Abdullah bin Ahmad bin 'Aamir Ath-Thaifi, dan Ayahnya Ahmad bin 'Aamir Ath-Thaifi, sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Hafizh As-Sakhawi.
 
HADITS KEDUA :
 
روى أبو نعيم من حديث أبي العلاء يزيد بن عبد الله بن الشخير عن أبيه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: “من قرأ { قل هو الله أحد } في مرضه الذي يموت فيه لم يفتن في قبره، وأمن من ضغطة القبر، وحملته الملائكة يوم القيامة بأكفها حتى تجيزه من الصراط إلى الجنة”
 
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Abul ‘Alaa’ Yaziid bin 'Abdullah Asy-Syikhkhir, dari Ayahnya, ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : 
 
”Barangsiapa membaca surat “Qul Huwallaahu Ahad” (yakni surat Al-Ikhlas) pada sakit yang membawa kepada kematiannya, niscaya ia tidak akan menghadapi fitnah dalam kuburnya (yakni pertanyaan dan siksaan di alam kubur, pent), ia juga aman dari gencatan kuburan, dan para Malaikat akan membawanya dengan sayap-sayapnya melalui titian shirathal mustaqim sampai ke dalam Surga.”
 
TAKHRIJ HADITS :
 
Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Nu’aim di dalam Hilyatu Al-Auliya’ 2/213, dan Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jamu Al-Ausath 2/54 no. 5913.
 
DERAJAT HADITS :
 
Hadits ini derajatnya Maudhu’ (PALSU). Termasuk salah satu hadits yang didustakan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
 
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata :
“Hadits ini Maudhu’ (PALSU).”
(Lihat Silsilatu Al-Ahaadiitsi Adh-Dha’ifati wa Al-Maudhuu’ati 1/473)
 
Hadits ini dinilai palsu oleh para ulama hadits karena di dalam sanadnya ada seorang perawi hadits yang bernama Nashr bin Hammad Al-Balkhi, ia seorang pendusta dan tertuduh sebagai pemalsu hadits.
 
» Ath-Thabrani rahimahullah berkata tentangnya :
“Nashr bin Hammaad Al-Balkhi dituduh sebagai pemalsu hadits dan ia juga telah bersendirian dalam dengan riwayat ini."
 
» Yahya bin Ma’in rahimahullah berkata tentangnya :
“Dia seorang pendusta. Dan aku tidak mengenali gurunya yang bernama Malik bin Abdullah Al-Azdi.”
 
» Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata tentangnya :
“Dia seorang yang DHA’IF (lemah), dan ia diduga telah memalsukan hadits.”
(Lihat Taqriibu At-Tahdziib, 2/560 no. 7109)
 
Dengan demikian, Tidak Boleh bagi kita menyampaikan dan menulis atau menshare atau broadcast hadits ini kecuali dengan tujuan untuk menjelaskan kepalsuannya kepada umat Islam. 
 
Wallahu a’lam bish-shawab. Wabillahi At-Taufiq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar