Jumat, 22 Juli 2022

Adakah Malaikat Penyelamat Manusia ?

Mungkin yang anda maksud adalah malaikat yang diperintahkan Allah untuk menjaga manusia.

Keberadaan malaikat ini, telah Allah sebutkan dalam Al-Quran :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ

"Bagi manusia ada malaikat mu’aqibat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah."
(QS. Ar-Ra’du : 11)

Al Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa semua manusia yang hidup, dia disertai 4 malaikat.

2 malaikat pencatat amal. Yang satu di kanan dan yang satu di kiri. Malaikat di kanan mencatat amal baik, sementara malaikat yang di kiri mencatat amal buruk.

2 malaikat penjaga. Yang satu di depan dan yang satu di belakang.

Untuk apa mereka menjaga manusia ?

Mereka menjaga manusia dari semua takdir buruk yang belum saatnya menimpa mereka. Meskipun ada bahaya besar yang mengancamnya, jika dia belum ditakdirkan terkena bahaya, maka malaikat ini akan menjaganya sehingga dia selamat dari bahaya.

Kita sering mendengar dalam sebuah kecelakaan besar, semua penumpang meninggal, tapi ada satu bayi yang selamat. Padahal secara perhitungan, seharusnya dia meninggal, karena tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Allah menjaganya dengan memerintahkan Malaikat mu’aqibat.

Keberadaan Malaikat mu’aqibat ini telah diceritakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

“Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (menuju Allah). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang shalat.” 
(HR. Bukhari no. 7486)

Mereka diistilahkan malaikat mu’aqibat karena mereka datang silih berganti. Ada malaikat yang berjaga siang, dan ada yang berjaga di malam hari.

Semua Berjalan Sesuai Takdir Allah

Keberadaan malaikat ini memberi pelajaran bagi kita, bahwa apapun yang belum ditakdirkan Allah untuk menimpa kita, tidak akan terjadi pada kita. Meskipun andai semua manusia berharap agar itu menimpa kita. Sebaliknya, jika Allah telah takdirkan musibah itu menimpa kita, pasti akan terjadi pada kita. Sekalipun sejuta usaha telah kita lakukan untuk menghindarinya.

Allah Ta'ala berfirman :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya."
(QS. Al-Hadid : 22)

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ وَابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ قَيْسِ بْنِ الْحَجَّاجِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ الْحَجَّاجِ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ حَنَشٍ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Muusa; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Al Mubaarak; Telah mengabarkan kepada kami Laits bin Sa'ad dan Ibnu Lahi'ah, dari Qais bin Al Hajjaaj berkata; Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Waliid; Telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'ad; Telah menceritakan kepadaku Qais bin Al Hajjaaj -artinya sama-, dari Hanasy Ash Shan'aaniy, dari Ibnu 'Abbaas berkata :

"Aku pernah berada di belakang Rasulullah ﷺ pada suatu hari, beliau bersabda, "Hai 'nak, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya di hadapanmu, bila kau meminta, mintalah pada Allah dan bila kau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. 

Ketahuilah sesungguhnya seandainya umat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah padamu. 

Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering (maksudnya takdir telah ditetapkan)." 

Berkata Abu 'Iisa: Hadits ini hasan shahih.
(HR. Turmudzi no. 2516)

Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar