Sabtu, 05 Februari 2022

Larangan Menyisir atau Merapikan Rambut Setiap Hari

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ التَّرَجُّلِ إِلَّا غِبًّا

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ

Telah menceritakan kepada kami 'Aliy bin Khasyram berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Iisa bin Yuunus, dari Hisyaam, dari Al Hasan, dari 'Abdullah bin Mughaffal ia berkata :

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menyisir dan merapikan rambut kecuali sesekali." 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'iid, dari Hisyaam, dari Al Hasan dengan sanad ini, seperti hadits tersebut." Abu 'Iisa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih." Ia berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Anas."
(HR. Tirmidzi no. 1756)

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ

أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحَلَ إِلَى فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ وَهُوَ بِمِصْرَ فَقَدِمَ عَلَيْهِ فَقَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ آتِكَ زَائِرًا وَلَكِنِّي سَمِعْتُ أَنَا وَأَنْتَ حَدِيثًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجَوْتُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَكَ مِنْهُ عِلْمٌ قَالَ وَمَا هُوَ قَالَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَمَا لِي أَرَاكَ شَعِثًا وَأَنْتَ أَمِيرُ الْأَرْضِ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْهَانَا عَنْ كَثِيرٍ مِنْ الْإِرْفَاهِ قَالَ فَمَا لِي لَا أَرَى عَلَيْكَ حِذَاءً قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا أَنْ نَحْتَفِيَ أَحْيَانًا

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Aliy berkata; Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Jurairiy, dari 'Abdullah bin Buraidah berkata :

"Seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkunjung ke rumah Fadhaalah bin 'Ubaid yang berada di Mesir. Ia lalu datang kepadanya seraya berkata, "Aku datang kepadamu bukan untuk berkunjung, tetapi aku dan kamu sendiri telah mendengar hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku berharap engkau mempunyai ilmu tentang itu." Fadhaalah bertanya, "Hadits tentang apa itu?" sahabat Nabi itu menjawab, "Begini dan begini." 

Fadhaalah bertanya, "Kenapa rambutmu tampak kusut dan berantakan, padahal engkau adalah seorang pemimpin?" ia menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang kita untuk bermewah-mewah." 

Fadhaalah lalu bertanya lagi, "Kenapa aku juga melihatmu tidak mengenakan sepatu?" ia menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk berjalan dengan tanpa alas kaki sesekali."
(HR. Abu Dawud no. 4160)

أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ كَهْمَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ

كَانَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامِلًا بِمِصْرَ فَأَتَاهُ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَإِذَا هُوَ شَعِثُ الرَّأْسِ مُشْعَانٌّ قَالَ مَا لِي أَرَاكَ مُشْعَانًّا وَأَنْتَ أَمِيرٌ قَالَ كَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا عَنْ الْإِرْفَاهِ قُلْنَا وَمَا الْإِرْفَاهُ قَالَ التَّرَجُّلُ كُلَّ يَوْمٍ

Telah mengkhabarkan kepada kami Isma'iil bin Mas'ud, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Khaalid bin Al Haarits, dari Kahmas, dari 'Abdullah bin Syaqiiq, dia berkata :

"Terdapat seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menjadi gubernur di Mesir, kemudian dia didatangi oleh seseorang dari sahabatnya yang mendapatinya berambut acak-acakan tidak teratur. Orang tersebut berkata; "Kenapa kulihat rambutmu tidak teratur sedangkan engkau adalah seorang pemimpin?" Dia berkata; "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami dari irfah. Kami bertanya; "Irfah itu apa?" Beliau bersabda; "Menyisir setiap hari." 
(HR. Nasa'i no. 5058)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا بِشْرٌ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ وَمُحَمَّدٍ قَالَا

التَّرَجُّلُ غِبٌّ

Telah mengkhabarkan kepada kami Qutaibah, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bisyr, dari Yuunus, dari Al Hasan dan Muhammad, mereka berkata :

"Menyisir itu berselang hari."
(HR. Nasa'i no. 5057)

Al-Imam As-Sindi rahimahullah berkata :

أن يفعل يوما ويترك يوما والمراد كراهة المداومة عليه

“Dia mengurusinya sehari dan meninggalkannya sehari. Dan yang dimaksud adalah makruhnya (dibenci) bila pria mengurusi rambutnya setiap hari.” 
(Hasyiatus Sindi ‘alan Nasa'i no. 5055)

Al-Hafizh Al-'Iraqi rahimahullah menerangkan bahwa larangan menyisir rambut bagi pria setiap hari adalah larangan yang dibenci (makruh) bukan larangan yang haram. 
(Tuhfatul Ahwadzi, 5/364)

Syaikh Al-Adzim Al-Abadi berkata dalam Aunul Ma’bud :

وَلَا فَرْق بَيْن الرَّجُل وَالْمَرْأَة لَكِنْ الْكَرَاهَة فِيهَا أَخَفّ لِأَنَّ بَاب التَّزْيِين فِي حَقّهنَّ أَوْسَع مِنْهُ فِي حَقّ الرِّجَال وَمَعَ هَذَا فَتَرْك التَّرَفُّه وَالتَّنَعُّم لَهُنَّ أَوْلَى . كَذَا فِي شَرْح الْمُنَاوِيّ وَاَللَّه أَعْلَم .

“Dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan wanita, akan tetapi ke-makruh-an bagi wanita lebih ringan karena masalah berhias bagi wanita lebih luas perkaranya dibandingkan laki-laki, oleh karena itu meninggalkan bermewah-mewah dan bernikmat-nikmat bagi para wanita adalah lebih utama. 

Demikianlah dalam syarahnya Al-Munaawiy.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar