Rabu, 08 Juli 2020

Hadits Tentang Penggunaan Kulit Hewan yang Telah Disamak

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ سَوْدَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
مَاتَتْ لَنَا شَاةٌ فَدَبَغْنَا مَسْكَهَا ثُمَّ مَا زِلْنَا نَنْبِذُ فِيهِ حَتَّى صَارَ شَنًّا

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqaatil; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdullah; Telah mengabarkan kepada kami Ismaa'iil bin Abi Khaalid, dari Asy Sya'biy, dari Ibnu 'Abbaas radhiallahu 'anhuma, dari Saudah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

"Seekor kambing kami mati, kemudian kami menyamak kulitnya, dan kami gunakan untuk geriba minuman hingga geriba itu usang."
[Shahih Bukhari no. 6686]

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِشَاةٍ مَيِّتَةٍ فَقَالَ هَلَّا اسْتَمْتَعْتُمْ بِإِهَابِهَا قَالُوا إِنَّهَا مَيِّتَةٌ قَالَ إِنَّمَا حَرُمَ أَكْلُهَا

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Ya'quub bin Ibraahiim; Telah menceritakan kepada kami Ayahku, dari Shaalih dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihaab bahwa 'Ubaidullah bin 'Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Abdullah bin 'Abbaas radhiallahu 'anhuma telah mengabarkan kepadanya, 

"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati bangkai seekor kambing, lalu beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memanfaatkan kulitnya?" Mereka (para sahabat) menjawab; "Ia telah menjadi bangkai" beliau bersabda: "Hanyasanya yang diharamkan adalah memakannya."
[Shahih Bukhari no. 5531]

و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُيَيْنَةَ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
تُصُدِّقَ عَلَى مَوْلَاةٍ لِمَيْمُونَةَ بِشَاةٍ فَمَاتَتْ فَمَرَّ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلَّا أَخَذْتُمْ إِهَابَهَا فَدَبَغْتُمُوهُ فَانْتَفَعْتُمْ بِهِ فَقَالُوا إِنَّهَا مَيْتَةٌ فَقَالَ إِنَّمَا حَرُمَ أَكْلُهَا

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah, 'Amru An-Naaqid dan Ibnu Abi 'Umar semuanya meriwayatkan dari Ibnu 'Uyainah Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyaan bin 'Uyainah, dari Az-Zuhriy, dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah, dari Ibnu 'Abbaas, 

"Budak milik Maimunah radhiyallahu'anha pernah diberi sedekah seekor kambing, kemudian kambing tersebut mati. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat dan melihatnya, beliau bersabda: “Kenapa tidak engkau ambil kulitnya kemudian engkau samak sehingga dapat memanfaatkannya?” Mereka berkata; ‘Ia telah menjadi bangkai.’ Beliau menjawab: “Sesungguhnya yang dilarang adalah memakannya.” 
[Shahih Muslim no. 363]

حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَقَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا وَقَالَ ابْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ الرَّبِيعِ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ أَنَّ أَبَا الْخَيْرِ حَدَّثَهُ قَالَ رَأَيْتُ عَلَى ابْنِ وَعْلَةَ السَّبَإِيِّ فَرْوًا فَمَسِسْتُهُ فَقَالَ مَا لَكَ تَمَسُّهُ قَدْ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قُلْتُ
إِنَّا نَكُونُ بِالْمَغْرِبِ وَمَعَنَا الْبَرْبَرُ وَالْمَجُوسُ نُؤْتَى بِالْكَبْشِ قَدْ ذَبَحُوهُ وَنَحْنُ لَا نَأْكُلُ ذَبَائِحَهُمْ وَيَأْتُونَا بِالسِّقَاءِ يَجْعَلُونَ فِيهِ الْوَدَكَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَدْ سَأَلْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ دِبَاغُهُ طَهُورُهُ

Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshuur dan Abu Bakar bin Ishaq Abu Bakar berkata; Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Ibnu Manshuur berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Ar-Rabi'; Telah mengabarkan kepada kami Yahya Bin Ayyuub, dari Yaziid bin Abi Habiib bahwa Abu Al-Khair telah menceritakan kepadanya, dia berkata :

"Aku melihat baju kulit Ibnu Wa'lah As-Saba'i, lalu aku memegangnya. Maka dia bertanya, 'Mengapa kamu memegangnya? Sungguh aku telah menanyakannya kepada 'Abdullah bin 'Abbaas, kataku; ‘Ketika kami berada di Maroko, kami bersosialisasi dengan orang Barbar dan Majusi. Kami diberi domba yang telah mereka sembelih, sedangkan kami tidak memakan sembelihan mereka. Mereka juga datang dengan membawa geriba dari kulit yang digunakan untuk menyimpan lemak.’ Ibnu 'Abbaas berkata; ‘Kami telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjawab; “Menyamaknya adalah cara menyucikannya."
[Shahih Muslim no. 366]

و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الرَّبِيعِ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ حَدَّثَهُ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَعْلَةَ السَّبَإِيُّ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قُلْتُ
إِنَّا نَكُونُ بِالْمَغْرِبِ فَيَأْتِينَا الْمَجُوسُ بِالْأَسْقِيَةِ فِيهَا الْمَاءُ وَالْوَدَكُ فَقَالَ اشْرَبْ فَقُلْتُ أَرَأْيٌ تَرَاهُ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ دِبَاغُهُ طَهُورُهُ

Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshuur dan Abu Bakar bin Ishaq, dari 'Amru bin Ar-Rabi'; Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyuub, dari Ja'far bin Rabi'ah, dari Abu Al-Khair dia telah menceritakan kepadanya, dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Wa'lah As-Sabaa'i dia berkata :

"Saya bertanya kepada 'Abdullah bin 'Abbaas, Saya berkata; 'Kami berada di Maroko, lalu orang Majusi mendatangi kami dengan geriba dari kulit yang digunakan untuk menyimpan air dan lemak, (apa yang harus kami lakukan?). Ibnu 'Abbaas berkata; 'Minumlah! ' Aku bertanya; 'Apakah itu hanya pendapatmu?' Ibnu 'Abbaas menjawab; ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Menyamaknya adalah (cara) mensucikannya.""
[Shahih Muslim no. 366]

 حَدَّثَنَا يَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَعْلَةَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ جُلُودِ الْمَيْتَةِ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِبَاغُهَا طَهُورُهَا قِيلَ لِأَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ تَقُولُ بِهَذَا قَالَ نَعَمْ إِذَا كَانَ يُؤْكَلُ لَحْمُهُ

Telah menceritakan kepada kami Ya'la, dari Muhammad bin Ishaq, dari Al Qa'qaa' bin Hakiim, dari 'Abdurrahman bin Wa'lah, ia berkata : 

"Aku pernah bertanya kepada Ibnu 'Abbaas mengenai kulit bangkai. Lalu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Kulit binatang yang disamak, maka ia suci." 

Abu Muhammad ditanya; "Apakah anda berpendapat dengan hal ini?" Dia menjawab; "Ya, apabila daging hewan tersebut boleh dimakan."
[Sunan Darimi no. 2029]

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ جَوْنِ بْنِ قَتَادَةَ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْمُحَبِّقِ
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ دَعَا بِمَاءٍ مِنْ عِنْدِ امْرَأَةٍ قَالَتْ مَا عِنْدِي إِلَّا فِي قِرْبَةٍ لِي مَيْتَةٍ قَالَ أَلَيْسَ قَدْ دَبَغْتِهَا قَالَتْ بَلَى قَالَ فَإِنَّ دِبَاغَهَا ذَكَاتُهَا

Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'iid, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'aadz bin Hisyaam, ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ayahku, dari Qataadah, dari Al Hasan, dari Jaun bin Qataadah, dari Salamah bin Al Muhabbiq,

"Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Tabuk, memerintahkan untuk mengambilkan air dari seorang wanita, ia berkata; aku tidak memiliki air kecuali yang ada dalam geriba dari hewan yang telah mati. Beliau bersabda: "Bukankah engkau telah menyamaknya." Ia menjawab; ya, beliau bersabda: "Sesungguhnya samakan kulitnya itu adalah penyembelihannya."
[Sunan Nasa'i no. 4243]

أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ يَعْقُوبَ قَالَ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَاةُ الْمَيْتَةِ دِبَاغُهَا

Telah mengabarkan kepadaku Ibraahiim bin Ya'quub, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Maalik bin Isma'iil, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Israa`iil, dari Al A'masy, dari Ibraahiim, dari Al Aswad, dari 'Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Penyembelihan bangkai adalah penyamakannya."
[Sunan Nasa'i no. 4247]

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ عَنْ كَثِيرِ بْنِ فَرْقَدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَالِكِ بْنِ حُذَافَةَ حَدَّثَهُ عَنْ أُمِّهِ الْعَالِيَةِ بِنْتِ سُبَيْعٍ أَنَّهَا قَالَتْ
كَانَ لِي غَنَمٌ بِأُحُدٍ فَوَقَعَ فِيهَا الْمَوْتُ فَدَخَلْتُ عَلَى مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهَا فَقَالَتْ لِي مَيْمُونَةُ لَوَ أَخَذْتِ جُلُودَهَا فَانْتَفَعْتِ بِهَا فَقَالَتْ أَوَ يَحِلُّ ذَلِكَ قَالَتْ نَعَمْ مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجَالٌ مِنْ قُرَيْشٍ يَجُرُّونَ شَاةً لَهُمْ مِثْلَ الْحِمَارِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَخَذْتُمْ إِهَابَهَا قَالُوا إِنَّهَا مَيْتَةٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطَهِّرُهَا الْمَاءُ وَالْقَرَظُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shaalih berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru -yaitu Ibnul Haarits-, dari Katsiir bin Farqad, dari 'Abdullah bin Maalik bin Hudzaafah ia menceritakan kepadanya dari ibunya yaitu Al 'Aaliyah binti Subai', bahwasanya ia berkata :

"Aku mempunyai seekor kambing di gunung uhud, namun tiba-tiba ia mati. Lalu aku menemui Maimunah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu kepadanya. Maimunah lantas berkata kepadaku, "Kenapa tidak engkau ambil kulitnya hingga engkau bisa memanfaatkannya?" Ia bertanya, "Apakah itu boleh?" Maimunah menjawab, "Boleh. Suatu ketika beberapa laki-laki Quraisy melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan menyeret kambing mereka seperti keledai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata kepada mereka: "Sekiranya kalian ambil kulitnya." Mereka berkata, "Kambing itu telah mati." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Air dan Al Qarazh (daun dari jenis pohon yang biasa digunakan untuk menyamak) akan mensucikannya."
[Sunan Abu Dawud no. 4126]

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ وَعَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَعْلَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ
وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالُوا فِي جُلُودِ الْمَيْتَةِ إِذَا دُبِغَتْ فَقَدْ طَهُرَتْ قَالَ أَبُو عِيسَى قَالَ الشَّافِعِيُّ أَيُّمَا إِهَابِ مَيْتَةٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ إِلَّا الْكَلْبَ وَالْخِنْزِيرَ وَاحْتَجَّ بِهَذَا الْحَدِيثِ و قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ إِنَّهُمْ كَرِهُوا جُلُودَ السِّبَاعِ وَإِنْ دُبِغَ وَهُوَ قَوْلُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ وَشَدَّدُوا فِي لُبْسِهَا وَالصَّلَاةِ فِيهَا قَالَ إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا مَعْنَى قَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ جِلْدُ مَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ هَكَذَا فَسَّرَهُ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ و قَالَ إِسْحَقُ قَالَ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ إِنَّمَا يُقَالُ الْإِهَابُ لِجِلْدِ مَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْمُحَبَّقِ وَمَيْمُونَةَ وَعَائِشَةَ وَحَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا وَرُوِيَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُونَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرُوِيَ عَنْهُ عَنْ سَوْدَةَ و سَمِعْت مُحَمَّدًا يُصَحِّحُ حَدِيثَ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدِيثَ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُونَةَ وَقَالَ احْتَمَلَ أَنْ يَكُونَ رَوَى ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُونَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَى ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ مَيْمُونَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَابْنِ الْمُبَارَكِ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyaan bin 'Uyainah dan 'Abdul 'Aziiz bin Muhammad, dari Zaid bin Aslam, dari 'Abdurrahman bin Wa'lah, dari Ibnu 'Abbaas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Kulit apapun jika disamak, maka ia menjadi suci." 

Banyak ulama` yang menjadikan hadits ini sebagai pedoman amal, mereka berpendapat bahwa kulit bangkai jika disamak maka ia menjadi suci." Abu 'Iisa berkata; "Imam Syafi'I berkata : "Kulit bangkai apapun jika disamak, maka ia menjadi suci kecuali anjing dan babi." Ia berdalil dengan hadits ini. Sebagian ulama` dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan selain mereka tetap memakruhkan kulit binatang buas meskipun telah disamak. Ini adalah pendapat 'Abdullah Ibnul Mubaarak, Ahmad dan Ishaq. Dan mereka bersikap tegas dalam memakainya serta mengenakannya dalam shalat. Ishaq bin Ibraahiim berkata : "Hanyasanya makna dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Kulit apapun jika disamak, maka ia menjadi suci', maksudnya adalah kulit dari hewan yang boleh dimakan dagingnya. Demikianlah yang dijelaskan oleh An Nadhr bin Syumail." Ishaq berkata lagi; Nadhar bin Syumail mengatakan : "Ungkapan disamak, adalah untuk kulit dari binatang yang dagingnya boleh dimakan." 

Abu 'Iisa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Salamah Ibnul Muhabbaq, Maimunah dan 'Aisyah. Hadits Ibnu 'Abbaas derajatnya hasan shahih. Hadits seperti ini telah diriwayatkan dari Ibnu 'Abbaas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan banyak jalur." Telah diriwayatkan pula dari Ibnu 'Abbaas dari Maimunah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Dan telah diriwayatkan pula dari Ibnu 'Abbaas, dari Saudah. Aku pernah mendengar Muhammad (bin Isma'iil) menshahihkan hadits Ibnu 'Abbaas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, serta hadits Ibnu 'Abbaas dari Maimunah. Bisa jadi Ibnu 'Abbaas meriwayatkan melalui Maimunah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan bisa pula Ibnu 'Abbaas meriwayatkannya dari Nabi tetapi ia tidak menyebutkan dalam haditsnya 'dari Maimunah'. Abu 'Iisa berkata, "Kebanyakan ahli ilmu mengamalkan hadits ini, dan ini adalah pendapat Sufyaan Ats Tsauri, Ibnul Mubaarak, Asy Syafi'i. Ahmad dan Ishaq."
[Sunan Tirmidzi no. 1728]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا الثَّقَفِيُّ عَنْ خَالِدٍ عَنْ الْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ
أَنَّهُ انْطَلَقَ هُوَ وَنَاسٌ مَعَهُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ رَجُلٌ مِنْ جُهَيْنَةَ قَالَ الْحَكَمُ فَدَخَلُوا وَقَعَدْتُ عَلَى الْبَابِ فَخَرَجُوا إِلَيَّ فَأَخْبَرُونِي أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُكَيْمٍ أَخْبَرَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَبَ إِلَى جُهَيْنَةَ قَبْلَ مَوْتِهِ بِشَهْرٍ أَنْ لَا تَنْتَفِعُوا مِنْ الْمَيْتَةِ بِإِهَابٍ وَلَا عَصَبٍ
قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ يُسَمَّى إِهَابًا مَا لَمْ يُدْبَغْ فَإِذَا دُبِغَ لَا يُقَالُ لَه إِهَابٌ إِنَّمَا يُسَمَّى شَنًّا وَقِرْبَةً

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma'iil -mantan budak bani Haasyim- berkata; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafiy, dari Khaalid, dari Al Hakam bin 'Utaibah,

"Bahwasanya ia dan beberapa orang menemui 'Abdullah bin 'Ukaim -seorang laki-laki dari Juhainah-. Al Hakam berkata, 
"Mereka lalu masuk sementara aku duduk di depan pintu, kemudian mereka keluar menemuiku mengabarkan kepadaku bahwa 'Abdullah bin 'Ukaim telah mengabarkan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menulis surat kepada orang-orang Juhainah sebulan sebelum beliau wafat, yaitu: "Janganlah kalian memanfaatkan kulit atau tanduk bangkai.” 

Abu Daawud berkata; An Nadhar bin Syumail mengatakan; "dinamakan ihab (kulit bangkai) jika belum disamak, namun jika telah disamak maka tidak dinamakan lagi ihab (kulit bangkai), akan tetapi dinamakan geriba (wadah dari kulit).”
[Sunan Abu Dawud no. 4128]

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ هِلَالٍ الْوَزَّانِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ قَالَ
كَتَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جُهَيْنَةَ أَنْ لَا تَنْتَفِعُوا مِنْ الْمَيْتَةِ بِإِهَابٍ وَلَا عَصَبٍ
قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ أَصَحُّ مَا فِي هَذَا الْبَابِ فِي جُلُودِ الْمَيْتَةِ إِذَا دُبِغَتْ حَدِيثُ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُونَةَ وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ

Telah mengabarkan kepada kami 'Aliy bin Hujr, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syariik, dari Hilaal Al Wazzaan  dari 'Abdullah bin 'Ukaim, ia berkata :

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menulis surat kepada penduduk Juhainah: "Janganlah kalian memanfaatkan dari bangkai baik kulit yang belum disamak ataupun uratnya."

'Abdurrahman berkata; yang paling shahih dalam bab ini mengenai kulit bangkai yang telah disamak adalah hadits Az Zuhriy dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbaas dari Maimunah. Wallahu a'lam. 
[Sunan Nasa'i no. 4251]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَرِيفٍ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْأَعْمَشِ وَالشَّيْبَانِيِّ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ قَالَ
أَتَانَا كِتَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَنْتَفِعُوا مِنْ الْمَيْتَةِ بِإِهَابٍ وَلَا عَصَبٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَيُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ عَنْ أَشْيَاخٍ لَهُمْ هَذَا الْحَدِيثُ وَلَيْسَ الْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ أَنَّهُ قَالَ أَتَانَا كِتَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِشَهْرَيْنِ قَالَ و سَمِعْت أَحْمَدَ بْنَ الْحَسَنِ يَقُولُ كَانَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ يَذْهَبُ إِلَى هَذَا الْحَدِيثِ لِمَا ذُكِرَ فِيهِ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِشَهْرَيْنِ وَكَانَ يَقُولُ كَانَ هَذَا آخِرَ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تَرَكَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ هَذَا الْحَدِيثَ لَمَّا اضْطَرَبُوا فِي إِسْنَادِهِ حَيْثُ رَوَى بَعْضُهُمْ فَقَالَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ عَنْ أَشْيَاخٍ لَهُمْ مِنْ جُهَيْنَةَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Thariif Al Kuufiy berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail, dari Al A'masy dan Asy Syaibaaniy, dari Al Hakam, dari 'Abdurrahman bin Abu Laila, dari 'Abdullah bin 'Ukaim ia berkata :

"Surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami, isinya adalah, 'Janganlah kalian memanfaatkan bangkai dengan mengambil kulit atau tulangnya." 

Abu 'Iisa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan, hadits ini telah diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Ukaim, dari para syaikh mereka. Tetapi banyak dari kalangan ulama` yang tidak berpedoman amal dengan hadits ini. Hadits ini telah diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Ukaim, ia berkata; "Surat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami dua bulan sebelum beliau meninggal." Ia berkata, "Aku mendengar Ahmad Ibnul Hasan berkata; "Ahmad bin hambal sependapat dengan hadits ini, sebab dalam hadits tersebut disebutkan bahwa surat itu datang dua bulan sebelum beliau meninggal." Ahmad bin Bambal berkata; "Ini adalah perintah terakhir Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Setelah itu Ahmad bin Hambal meninggalkan hadits ini karena terjadi kejanggalan dalam sanadnya. Kejanggalan itu karena sebagian perawi menyebutkan; dari 'Abdullah bin 'Ukaim, dari para syaikh mereka yang berasal dari Juhainah."
[Sunan Tirmidzi no. 1729]

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ جُلُودِ السِّبَاعِ

Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'iid, dari Yahya, dari Ibnu Abu 'Aruubah, dari Qataadah, dari Abu Al Maliih, dari Ayahnya,

"Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari kulit binatang buas."
[Sunan Nasa'i no. 4253]

أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ بَحِيرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ قَالَ
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحَرِيرِ وَالذَّهَبِ وَمَيَاثِرِ النُّمُورِ

Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Utsmaan, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Bahiir, dari Khaalid bin Ma'daan, dari Al Miqdaam bin Ma'diikarib, ia berkata :

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari sutra, emas, dan menghamparkan kulit harimau untuk duduk."
[Sunan Nasa'i no. 4254]

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ بَحِيرٍ عَنْ خَالِدٍ قَالَ وَفَدَ الْمِقْدَامُ بْنُ مَعْدِيكَرِبَ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ لَهُ
أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ لُبُوسِ جُلُودِ السِّبَاعِ وَالرُّكُوبِ عَلَيْهَا قَالَ نَعَمْ

Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Utsmaan, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Bahiir, dari Khaalid, ia berkata :

"Al Miqdaam bin Ma'diikarib datang kepada Mu'aawiyah sebagai utusan kemudian berkata; 
"Saya bersumpah kepada Allah dan bertanya kepadamu, apakah engkau mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakai kulit binatang buas dan menaikinya? Ia berkata; ya."
[Sunan Nasa'i no. 4255]

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ عَنْ وَكِيعٍ عَنْ أَبِي الْمُعْتَمِرِ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَرْكَبُوا الْخَزَّ وَلَا النِّمَارَ
قَالَ وَكَانَ مُعَاوِيَةُ لَا يُتَّهَمُ فِي الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَنَا أَبُو سَعِيدٍ قَالَ لَنَا أَبُو دَاوُدَ أَبُو الْمُعْتَمِرِ اسْمُهُ يَزِيدُ بْنُ طَهْمَانَ كَانَ يَنْزِلُ الْحِيَرَةَ

Telah menceritakan kepada kami Hannaad bin As Sariy, dari Wakii', dari Abu Al Mu'tamir  dari Ibnu Siiriin, dari Mu'aawiyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Janganlah kalian mengendarai dengan pelana dari sutra dan kulit harimau." 

Ia berkata, "Mu'aawiyah bukan termasuk orang-orang yang dituduh sebagai orang yang membuat-buat hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abu Sa'iid berkata kepada kami, "Abu Daawud berkata kepada kami, "Abu Al Mu'tamir nama aslinya adalah Yaziid bin Thahmaan, ia pernah singgah di daerah Al Hiyarah."
[Sunan Abu Dawud no. 4129]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَصْحَبُ الْمَلَائِكَةُ رُفْقَةً فِيهَا جِلْدُ نَمِرٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Daawud berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Imraan, dari Qataadah, dari Zuraarah, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : 

"Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya terdapat kulit harimau."
[Sunan Abu Dawud no. 4130]

Kesimpulan :

Nash-nash ini melarang penggunaan kulit binatang yang dagingnya tidak boleh dimakan.

[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah juz. 24 hal. 30]

Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar