Selasa, 16 Juni 2020

Celakalah Para Pelawak

Kenapa sekarang ini para pelawak dijadikan tontonan bahkan andalan? Padahal di dalam Islam, para pelawak itu adalah termasuk jenis orang yang dikecam oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan berkali-kali dinyatakan celakalah baginya, celakalah baginya…

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ بِالْحَدِيثِ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ فَيَكْذِبُ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'iid; Telah menceritakan kepada kami Bahz bin Hakiim; Telah menceritakan kepada kami Bapakku, dari Kakekku dia berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :

"Celakalah bagi orang yang mengatakan sesuatu agar supaya ditertawakan oleh orang-orang kemudian dia berbohong, celakalah baginya dan celakalah baginya."

Berkata Abu 'Iisa: Dan dalam hal ini ada hadits dari Abu Hurairah. Berkata Abu 'Iisa: hadits ini hasan.
(HR. At-Tirmidzi no. 2315)

Bahaya lawakan itupun sudah dikemukakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan melarang kita untuk banyak tertawa, karena akan mematikan hati.

حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُنَيْنٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Telah menceritakan kepada kami Bakar bin Khalaf; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafiy; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Hamiid bin Ja'far, dari Ibraahiim bin 'Abdullah bin Hunain, dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati."
(HR. Ibnu Majah no. 4193)

Imam As-Sindi dalam Kitab Syarah Sunan Ibnu Majah menjelaskan, “mematikan hati” itu maksudnya menjadikannya keras, tidak terpengaruh oleh nasihat-nasihat sebagaimana mayit.

Allahu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar