Sabtu, 23 Juli 2022

BERBUKA DENGAN KURMA YANG BERJUMLAH GANJIL BUKAN SUNNAH ?

Oleh : Ustadz Dody Kurniawan

Beredar fatwa Syaikh 'Utsaimin rahimahullah tentang tidak ada kesunnahannya berbuka puasa dengan kurma yang berjumlah ganjil, dengan alasan tidak adanya dalil khusus yang menunjukkan hal itu (lihat gambar). Apakah pendapat seperti ini benar?, mari kita bahas.

Pada dasarnya Allah ta'ala dan Rasulnya shallallahu 'alaihi wasallam suka dengan yang ganjil, ada banyak dalil yang menunjukkan tentang hal itu dan salah satunya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

وَهُوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ

“Sesungguhnya Allah ﷻ itu ganjil (Esa) dan menyukai yang ganjil.” 
(HR. Al Bukhari no. 6410 dan Muslim no. 2677)

Dalil ini atau yang semakna dengannya menunjukkan dianjurkannya sesuatu dengan jumlah yang ganjil. Dalam 'Umdatul Qari disebutkan tentang penjelasan hadits ini :

يفضله فِي الْأَعْمَال وَكثير من الطَّاعَات وَلِهَذَا جعل الله الصَّلَوَات خمْسا وَالطّواف سبعا وَندب التَّثْلِيث فِي أَكثر الْأَعْمَال وَخلق السَّمَوَات سبعا وَالْأَرضين سبعا وَغير ذَلِك.

"Allah mengutamakan bilangan ganjil dalam berbagai hal dan banyak ketaatan. Allah menjadikan shalat sebanyak lima waktu, thawaf dengan tujuh kali putaran, dan anjuran untuk melakukan beragam kesunnahan dengan tiga kali (semisal wudhu). Juga Allah menciptakan langit bumi yang tujuh tingkat, dan lain sebagainya.” 
(‘Umdatul Qari Syarh Shahih Al-Bukhari, 23/29)

Karenanya seseorang pernah bertanya kepada Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah tentang kesunnahan perkara yang ganjil, didalamnya disebutkan :

فضيلة الشيخ وفقكم الله ، هل الوتر يكون في جميع الأشياء المباحة مثل شرب القهوة وغيرها أم هو في الأشياء التي ورد فيها النص ؟

Syaikh Yang mulia, semoga Allah memberimu Taufiq. Apakah kesunnahan jumlah ganjil berlaku juga pada perkara yang mubah seperti minum kopi atau yang lainnya, atau (kesunnahannya) sebatas pada yang memiliki nash khusus di dalamnya?.

Beliau menjawab :

في كل الأشياء الإيتار طيب ، الإيتار في الإستجمار بالأحجار ، النبي صلى الله عليه وسلم كان يقطع الإستجمار على وتر ، ويأكل الرطبات على وتر ، وهكذا ، فجميع الأقوال والأفعال يستعمل الوتر . نعم . سنة ، هذا من السنة . نعم . وفي الإناء إذا شربت ، إذا شربت ، تتنفس ثلاثة أنفاس ، هذا وتر ، ولا تتنفس نفسين فقط .نعم .

"Dalam semua perkara bila diganjilkan maka baik. Ganjil dalam beristijmar dengan batu. Bahwasanya Nabi ﷺ mencukupkan istijmar dengan jumlah yang ganjil, memakan kurma dengan jumlah yang ganjil dan sebagainya. Maka seluruh perkataan dan perbuatan sebaiknya diganjilkan. Iya, Sunnah, ini bagian dari Sunnah. Dan setiap wadah bila kamu minum bernapaslah tiga kali, ini adalah ganjil, jangan cukupkan dengan dua kali napas saja." 

Dari penjelasan di atas bisa dipahami bahwa melakukan sesuatu perkara dengan jumlah yang ganjil adalah disunnahkan, termasuk memakan kurma untuk berbuka maupun makan sahur, baik di bulan Ramadhan maupun diluar bulan Ramadhan. Pendapat inilah yang lebih dekat dengan kebenaran, berdasarkan keumuman nash sebagaimana telah berlalu penjelasannya. 

Allahu ta'ala a'lam.
Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar