Rabu, 08 Juli 2020

Neraka Dingin


حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الزَّمْهَرِيرِ

Telah bercerita kepada kami Abu Al Yamaan; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata; Telah bercerita kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata; "Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain". Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali lagi pada saat musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan merupakan hawa dingin dari Zamharir jahannam".
(Shahih Bukhari no. 3260)

Ibnu Abid-Dunyaa meriwayatkan dari jalan Al-A’masy, dari Mujaahid, ia berkata :

إِنَّ فِي النَّارِ لَزَمْهَرِيرًا يُعَذَّبُونَ بِهِ، فَيَهْرُبُونَ مِنْهَا إِلَى ذَاكَ الزَّمْهَرِيرِ، فَإِذَا وَقَعُوا حَطَّمَ عِظَامَهُمْ حَتَّى تُسْمَعَ لَهَا نَقِيضًا

“Sesungguhnya ia neraka terdapat Zamharir dimana penduduknya disiksa dengannya ketika mereka melarikan diri dari panas neraka menuju Zamharir tersebut. Dan saat mereka berada di dalamnya, tulang-tulang mereka hancur hingga terdengar suaranya”.
(Shifatun-Naar no. 102)

Dari Laits, dari Mujaahid, ia berkata :

الزمهرير الذي لا يستطيعون أن يذوقوه من برده

“Zamharir adalah sesuatu yang penduduk neraka tidak tahan merasakan siksaannya karena teramat dinginnya.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabariy dalam Jaami’ul-Bayaan 24/165, Hanaad bin As-Sariy dalam Az-Zuhd no. 290, dan Ibnu Abid-Dunyaa dalam Shifatun-Naar no. 153)

Dari Qaabuus bin Abi Dhibyaan, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata :

يستغيث أَهْلُ النَّارِ مِنَ الْحَرِّ، فَيُغَاثُونَ بِرِيحٍ بَارِدَةٍ يَصْدَعُ الْعِظَامَ بَرْدُهَا، فَيَسْأَلُونَ الْحَرَّ

“Penduduk neraka minta tolong dari panasnya neraka, lalu mereka ditolong dengan angin dingin yang dinginnya meremukkan tulang. Maka mereka meminta panas saja.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunyaa dalam Shifatun-Naar no. 152)

Dari ‘Abdul-Malik bin ‘Umair, ia berkata :

بَلَغَنِي أَنَّ أَهْلَ النَّارِ يَسْأَلُونَ خَازِنَهَا أَنْ يُخْرِجَهُمْ إِلَى جَانبها فيخرجهم فيقتلهم الْبَرْدُ وَالزَّمْهَرِيرُ حَتَّى يرجعوا إِلَيْهَا، فيدخلوها مِمَّا وَجَدُوا مِنَ الْبَرْدِ

“Telah sampai kepadaku (riwayat) bahwa penduduk neraka meminta kepada malaikat penjaga agar mereka dikeluarkan ke pinggir neraka. Maka mereka pun dikeluarkan, lalu mereka diserang dingin dan Zamharir, hingga kembali masuk ke neraka karena tidak kuat menahan dingin.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunyaa dalam Shifatun-Naar no. 151)

Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas, bahwasannya Ka’ab pernah berkata :

إِنَّ فِي جَهَنَّمَ بَرْدًا هُوَ الزَّمْهَرِيرُ يُسْقِطُ اللَّحْمَ عَنِ الْعَظْمِ حَتَّى يَسْتَغِيثُوا بِحَرِّ جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya di Jahannam ada udara dingin, yaitu Zamharir, yang dapat mengelupaskan daging dari tulangnya hingga penduduk neraka meminta agar disiksa dengan panas Jahannam saja.”
(Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliyaa’ 5/370)

Mengenai nafas neraka musim dingin dan musim panas, maka ini adalah makna hakiki bukan majas dan permisalan.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

قال القرطبي : لا إحالة في حمل اللفظ على حقيقته ، قال : وإذا أخبر الصادق بأمر جائز : لم يُحتج إلى تأويله ،

“Al-Qurthubi berkata, tidak ada kemustahilan untuk memahami lafazh ke makna hakiki karena diberitakan oleh yang terpercaya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), tidak membutuhkan takwil.”
(Fathul Baari, 2/19)

Dalil dari Al-Quran

Dalam Al-Quran Terdapat lafazh [وَغَسَّاقٌ] “Ghassaaq” yang bermakna air yang sangat dingin dan menyiksa.

Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (
26)

“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghassaaq, sebagai pambalasan yang setimpal.” 
(QS. An Naba’ : 24-26)

Allah Ta’ala juga berfirman,

هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ

“Inilah (adzab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaaq).” 
(QS. Shaad : 57)

Dalam Kamus Mu’jam Al-Arabiyyah Al-Mu’ashirah arti ghassaaq adalah,

ماء منتن، ولكنه بارد.

“Air yang busuk tetapi dingin.”

Dalam kamus Kalimatul Quran,

صديد يسيل من أجسادهم وهو بارد بردا مؤلما

“Nanah (cairan menjijikan) yang mengalir dari jasad penduduk neraka dengan dingin yang sangat dan menyiksa.”

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu menjelaskan,

الغساق: الزمهرير البارد الذي يحرق من برده

“Ghassaaq adalah udara yang sangat dingin yang membinasakan dengan dinginnya.”
(Lathaif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islam, hal. 326)

Ahli Tafsir Mujahid rahimahullah berkata,

هو الذي لا يستطيعون أن يذوقوه من برده

“Yaitu yang tidak bisa menahan rasa dinginnya.” 
(idem)

Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa Jahannam dengan karunia dan kemuliaan-Nya.
Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar