Rabu, 22 Juli 2020

Arsy Berguncang (Bergetar) Saat Sahabat Nabi Muhammad Ini Wafat

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا فَضْلُ بْنُ مُسَاوِرٍ خَتَنُ أَبِي عَوَانَةَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اهْتَزَّ الْعَرْشُ لِمَوْتِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ
وَعَنْ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ فَقَالَ رَجُلٌ لِجَابِرٍ فَإِنَّ الْبَرَاءَ يَقُولُ اهْتَزَّ السَّرِيرُ فَقَالَ إِنَّهُ كَانَ بَيْنَ هَذَيْنِ الْحَيَّيْنِ ضَغَائِنُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اهْتَزَّ عَرْشُ الرَّحْمَنِ لِمَوْتِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ

Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah bercerita kepada kami Fadhal bin Musaawir, menantu dari Abu 'Awaanah; Telah bercerita kepada kami Abu 'Awaanah, dari Al A'masy, dari Abu Sufyaan, dari Jaabir radhiallahu 'anhu; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"'Arsy bergetar (berguncang) disebabkan meninggalnya Sa'ad bin Mu'aadz". 

Dan dari Al A'masy telah bercerita kepada kami Abu Shaalih dari Jaabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti redaksi hadits ini. 
Ada seseorang yang berkata kepada Jaabir, bahwa Al Baraa' berkata; "Yang bergetar adalah tempat tidurnya". Maka Jaabir berkata; " diantara dua suku ini ('Aus dan Khazraj) ada orang yang dengki dan aku pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "'Arsy Allah yang Maha Pengasih bergetar disebabkan meninggalnya Sa'ad bin Mu'aadz".
(HR. Bukhari no. 3803)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الرُّزِّيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ الْخَفَّافُ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَجَنَازَتُهُ مَوْضُوعَةٌ يَعْنِي سَعْدًا اهْتَزَّ لَهَا عَرْشُ الرَّحْمَنِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzziy; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhaab bin 'Athaa` Al Khaffaaf, dari Sa'iid, dari Qataadah; Telah menceritakan kepada kami Anas bin Maalik, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tatkala jenazah Sa'ad diletakkan: 'Arsy Allah bergetar atas kematian Sa'ad.'"
(HR. Muslim no. 2467)

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadits ini. Pertama, memahami dari zhahirnya hadits bahwa arasy bergetar karena senang menyambut ruhnya Sa’ad bin Mu’adz. Dalam hal ini Arasy termasuk jisim (sesuatu yang membutuhkan tempat) yang mungkin bergerak atau diam. Kedua, yang dimaksud arasy terguncang yaitu Malaikat yang menjaga arasy bergembira atas kedatangan ruhnya Sa'ad bin Mu’adz.

Dalam Fatawa Dar Al-Ifta’ Al-Misriyyah dijelaskan bahwa sahabat Sa’ad bin Mu’adz mendapatkan tempat yang mulia ini atas keberanian dalam menghadapi lawan saat perang Khandak, ia terkena anak panah lawan sehingga ia menjadi pahlawan yang mati dalam peperangan. Ini sebagai bukti Kecintaan kepada Nabi, walau nyawanya melayang demi membela kebenaran.

Dari sini dapat dipahami bahwa untuk mendapatkan kedudukan yang mulia di hadapan Allah dibutuhkan perjuangan yang maksimal tidak hanya harta bahkan nyawa taruhannya.

Allahu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar