Sabtu, 13 Juni 2020

Waktu yang Disunnahkan untuk Membaca Surat Al Kafirun dan Al Ikhlash dalam Shalat

1. Dibaca ketika shalat sunnah fajar (qabliyah subuh) dan ketika mengerjakan shalat sunnah ba’diyah maghrib.

Surat Al Kafirun dibaca pada raka’at pertama setelah membaca Al Fatihah, sedangkan surat Al Ikhlash dibaca pada raka’at kedua.

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ يَزِيدَ هُوَ ابْنُ كَيْسَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbaad dan Ibnu Abu 'Umar, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Marwaan bin Mu'aawiyah, dari Yaziid yaitu Ibnu Kaisaan, dari Abu Haazim, dari Abu Hurairah,

"Bahwa dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Al Kafirun dan Qul Huwallahu ahad (Surat Al-ikhlash)."
(HR. Muslim no. 726)

أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو الْجَوَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُهَاجِرٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
رَمَقْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِشْرِينَ مَرَّةً يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Telah mengabarkan kepada kami Al Fadhl bin Sahl dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Al Jawwaab dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ammaar bin Ruzaiq, dari Abu Ishaq, dari Ibraahiim bin Muhaajir, dari Mujaahid, dari Ibnu 'Umar dia berkata :

"Aku memperhatikan Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam selama dua puluh kali, beliau Shallallallahu'alaihi wasallam senantiasa membaca qul yaa ayyuhal kaafirun dan qul huwallahu ahad saat shalat dua rakaat setelah Maghrib, juga shalat dua rakaat sebelum Subuh."
(HR. Nasa'i no. 992)

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ وَاقِدٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ بْنِ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ عَنْ زِرٍّ وَأَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Azhar berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Waaqid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mu`ammal bin Ash Shabbaah berkata; Telah menceritakan kepada kami Badal bin Muhabbar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Al Waliid berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Aashim bin Bahdalah, dari Zir dan Abu Wa`il, dari 'Abdullah bin Mas'uud berkata :

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu membaca di dua rakaat setelah maghrib QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWA ALLAHU AHAD."
(HR. Ibnu Majah no. 1166)

2. Dibaca ketika shalat witir tiga raka’at.

Surat Al A’laa dibaca pada raka’at pertama, surat Al Kafirun pada raka’at kedua dan surat Al Ikhlash pada raka’at ketiga.

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنْ الْوِتْرِ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَفِي الثَّانِيَةِ بِقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَفِي الثَّالِثَةِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibraahiim dia berkata; Telah memberitakan kepada kami 'Iisa bin Yuunus dari Sa'iid bin Abu 'Aruubah dari Qataadah dari Sa'iid bin 'Abdurrahman bin Abza dari Bapaknya dari Ubay bin Ka'b dia berkata :

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada rakaat pertama dalam shalat witir membaca surah Al A'laa'. Pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun', dan pada rakaat ketiga membaca surah Al Ikhlash."
(HR. Nasa'i no. 1700)

أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِثَلَاثٍ يَقْرَأُ فِي الْأُولَى بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَفِي الثَّانِيَةِ بِقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَفِي الثَّالِثَةِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
أَوْقَفَهُ زُهَيْرٌ

Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin 'Iisa dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usaamah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Zakariyyaa bin Abu Zaaidah dari Abu Ishaq dari Sa'iid bin Jubair dari Ibnu 'Abbaas dia berkata :

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat witir tiga rakaat. Pada rakaat pertama beliau membaca surah Al A'laa, pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun, dan pada rakaat ketiga beliau membaca Qul Huwallahu ahad."
(HR. Nasa'i no. 1702)

3. Dibaca ketika mengerjakan shalat Maghrib (shalat wajib) pada malam jum’at.

Dari Jaabir bin Samrah radhiyallahu'anhu, beliau mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika shalat maghrib pada malam Jum’at membaca Qul yaa ayyuhal kafirun’ dan Qul huwallahu ahad.”
(Syaikh Al Albani dalam Takhrij Misykatul Mashabih (812) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

4. Dibaca ketika shalat dua raka’at di belakang maqam Ibrahim setelah thawaf.

Dalam hadits Jaabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang amat panjang disebutkan,
“Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan maqam Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu beliau laksanakan shalat dua raka’at. Dalam dua raka’at tersebut, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) dan Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlash).”
(HR. Muslim no. 1218)

Rahasia Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Merutinkan Surat Al-Ikhlash dan Al-Kafirun

Shalat qabliyah subuh adalah shalat sunnah yang mengawali waktu pagi dan ba'diyah maghrib adalah shalat sunnah yang mengawali waktu malam.

Sementara surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlash adalah dua surat yang mengajarkan prinsip-prinsip tauhid.

Surat Al-Ikhlash mengajarkan tauhid rububiyah dan asma wa shifat, artinya apa saja yang harus kita yakini tentang Allah. Keyakinan bahwa Allah satu-satunya yang berhak di-ibadahi, tidak beranak dan tidak ada orangtua, dan tidak ada yang serupa dengan Allah.

Sementara surat Al-Kafirun mengajarkan tentang kewajiban kita kepada Allah, bahwa kita harus beribadah kepada Allah, dan tidak boleh beribadah kepada selain-Nya. Dan pelajaran tentang prinsip kepada siapa kita harus loyal dan anti-loyal. Kita menyatakan, “Hai orang kafir…” ini panggilan yang menunjukkan bahwa saya dan anda wahai kafir, adalah saling bertentangan. Sehingga tidak mungkin kita saling mendukung.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacanya di awal pagi dan awal malam sebagai ikrar tauhid setiap pagi dan petang.
(Bada’i Al-Fawaid, 1/145 – 146)

Sekian. Semoga bermanfaat.
Allahu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar