Kamis, 04 Juni 2020

Setan Tidur di Rongga Hidung

حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ يَزِيدَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اسْتَيْقَظَ أُرَاهُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَتَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ

Telah bercerita kepadaku Ibraahiim bin Hamzah berkata; Telah bercerita kepadaku Ibnu Abi Haazim, dari Yaziid, dari Muhammad bin Ibraahiim, dari 'Iisa bin Thalhah, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Jika terbangun, seingatku beliau bersabda; 
seseorang dari kalian bangun dari tidurnya hendaklah dia berwudhu' dan beristintsar (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya) karena setan tidur pada rongga hidung orang itu."
(HR. Bukhari no. 3295)

حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيَاشِيمِهِ

Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Al-Hakam Al-'Abdiy; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziiz -yakni Ad-Daraawardiy-; dari Ibnu Al-Haad, dari Muhammad bin Ibraahiim, dari 'Iisa bin Thalhah, dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

"Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah dia beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) tiga kali, karena setan bermalam di rongga hidungnya."
(HR. Muslim no. 238)

Rasulullah ﷺ berkata-kata sesuai dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepadanya. Hadits ini memberi tuntunan bagaimana mengusir setan jika seseorang bangun dari tidurnya yaitu dengan al-istintsar; mengeluarkan air dari dalam hidung setelah sebelumnya dimasukkan (istinsyaq), bersama kotoran di dalam hidung dan mendorongnya secara bersamaan dengan udara yang berada di kedua rongga hidung tersebut.

Makna setan tidur di dalam rongga hidung ada dua, yaitu :

1. Makna secara hakiki; karena hidung adalah salah satu celah masuk ke dalam tubuh manusia yang selanjutnya sampai ke hatinya. Maksud istintsar adalah menghilangkan atsar-atsar setan tersebut.

2. Makna secara majas; debu dan lembab di dalam hidung adalah kotoran dan kotoran sangat disukai oleh setan, atau maksudnya adalah bahwa khaisyum merupakan tempat yang penuh kotoran sehingga sangat sesuai untuk tempat setan tidur. Oleh sebab itu, sudah seharusnya dibersihkan oleh setiap insan.

Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar