Selasa, 23 Juni 2020

Bertakbir Saat Jalanan Naik dan Bertasbih Saat Jalanan Menurun

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Yuusuf; Telah bercerita kepada kami Sufyaan dari Hushain bin 'Abdur Rahman dari Saalim bin Abu Al Ja'di dari Jaabir bin 'Abdullah radhiallahu 'anhuma berkata : 

"Apabila kami berjalan mendaki (naik), kami bertakbir dan apabila menuruni jalan kami bertasbih".
[HR. Bukhari no. 2993]

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّ عَلِيًّا الْأَزَدِيَّ أَخْبَرَهُ
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ عَلَّمَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بِعِيرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ
{ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ }
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا اللَّهُمَّ اطْوِ لَنَا الْبُعْدَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ فِيهِنَّ آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجُيُوشُهُ إِذَا عَلَوْا الثَّنَايَا كَبَّرُوا وَإِذَا هَبَطُوا سَبَّحُوا فَوُضِعَتْ الصَّلَاةُ عَلَى ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Aliy; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaaq; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair; Bahwa 'Aliy Al Azdi telah mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Umar telah memberitahukan kepadanya,

"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila telah berada di atas untanya keluar untuk melakukan safar, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan : 

SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN, WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA SAFARANAA HAADZAA, ALLAAHUMMATHWI LANAL BU'DA. ALLAAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL KHALIIATU FIL AHLI WAL MAALI 
(Maha Suci Dzat yang telah menundukkan untuk kami hewan ini, dan tidaklah kami dapat memaksakannya, dan kepada Tuhan kami niscaya kami akan kembali. Ya Allah, permudahlah bagi kami perjananan ini, dan dekatkanlah jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah Teman diperjalanan dan pengganti berada diantara keluarga serta harta kami). 

Dan apabila kembali beliau mengucapkan hal tersebut ditambah: 
AAYIBUUNA, TAAIBUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUN 
(Kami kembali, kami bertaubat, kami menyembah, dan kepada Tuhan kami, kami memuji). 

Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam serta para pasukannya apabila menaiki tempat yang tinggi mereka bertakbir dan apabila turun mereka bertasbih, kemudian shalat ditetapkan seperti itu."
[HR. Abu Dawud no. 2599]

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكِنْدِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُسَافِرَ فَأَوْصِنِي قَالَ عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالتَّكْبِيرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ فَلَمَّا أَنْ وَلَّى الرَّجُلُ قَالَ اللَّهُمَّ اطْوِ لَهُ الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Telah menceritakan kepada kami Muusa bin 'Abdurrahman Al Kindiy Al Kuufiy; Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubaab; Telah mengabarkan kepadaku Usaamah bin Zaid dari Sa'iid Al Maqburiy dari Abu Hurairah radgiallahu 'anhu bahwa seseorang berkata :

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin bersafar, maka berilah aku wasiat. Beliau berkata: "Hendaknya engkau bertakwa kepada kepada Allah, dan bertakbir pada tempat tinggi (tanjakan)." 

Kemudian tatkala orang tersebut telah berpaling beliau mengatakan: 
"ALLOOHUMMA ATHWI LAHUL ARDHO WAHAWWIN 'ALAIHIS SAFARO" 
Ya Allah, dekatkanlah jarak bumi, dan ringankanlah perjalanannya." 

Abu 'Iisa berkata; hadits ini adalah hadits hasan.
[HR. At Tirmidzi no. 3445]

Fadhilatu Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya :

Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir ketika melewati jalanan yang menanjak dan bertasbih ketika melewati jalanan yang menurun, apakah ucapan tasbih dan takbir ini dikhususkan ketika safar? Ataukah bertakbir dan bertasbih ini juga dilakukan ketika -misalnya- di rumah (tidak dalam keadaan safar, pent) saat menaiki lantai kedua dan ketiga ? 

Beliau rahimahullah menjawab : 

"Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam safarnya, ketika melewati jalanan yang menanjak, beliau bertakbir, dan ketika melewati jalanan yang menurun, beliau bertasbih. Yang demikian itu karena seseorang yang berada di ketinggian (berada di atas sesuatu) terkadang merasa dirinya lebih dan melihat dirinya besar, oleh karena itulah sangat tepat bagi dia untuk bertakbir (membesarkan nama) Allah ‘azza wajalla. Dan adapun ketika melewati jalanan yang menurun, tentunya ketika itu dia berada pada posisi yang rendah, maka sangat tepat baginya untuk bertasbih (mensucikan) Allah ‘azza wajalla dari sifat kerendahan. Inilah bentuk keterkaitan antara ucapan tasbih dan takbir dengan keadaan-keadaan tersebut.

Dan di dalam As-Sunnah, tidak disebutkan bahwa amalan-amalan tersebut (bertakbir dan bertasbih, pent) juga dilakukan ketika tidak safar, segala bentuk ibadah itu sifatnya tauqifiyyah (tetap/paten), cukup ditunaikan sesuai dengan apa yang disebutkan dalam dalil-dalil (baik Al-Qur’an maupun As-Sunnah).
Oleh karena itulah, seseorang yang naik ke lantai atas di rumahnya, dia tidak perlu bertakbir, dan ketika turun darinya, juga tidak perlu bertasbih. Amaliyah seperti itu khusus dilakukan ketika safar."
[Silsilah Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh, 102 A]

Baarakallahu fiiykum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar