Jumat, 22 Juli 2022

Bolehkah Membaca Al-Quran Sambil Tiduran (Berbaring) ?

Allah berfirman memuji orang yang rajin berdzikir dalam setiap kesempatan.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ‏

“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” 
(QS. Ali Imran : 191)

Allah juga memerintahkan kita untuk berdzikir dalam semua keadaan.

فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ

“Apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” 
(QS. An-Nisa’ : 103)

Syaikh Bin Baz rahimahullah menjelaskan :

فالأمر في هذا واضح، وذكر الله يشمل القرآن ويشمل أنواع الذكر من التسبيح والتهليل والتحميد والتكبير، فالله -جل وعلا- وسَّع الأمر

"Perintahnya dalam ayat ini sangat jelas. Dzikrullah mencakup Al-Quran dan mencakup semua bentuk dzikir, baik tasbih, tahlil, tahmid, maupun takbir. Allah Ta’ala memberi kelonggaran dalam masalah dzikir."
(Fatawa Ibnu Baz – http://www.binbaz.org.sa/noor/2388)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah membaca Al-Quran sambil berbaring. 

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ سَمِعَ زُهَيْرًا عَنْ مَنْصُورِ بْنِ صَفِيَّةَ أَنَّ أُمَّهُ حَدَّثَتْهُ أَنَّ عَائِشَةَ حَدَّثَتْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَّكِئُ فِي حَجْرِي وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Al Fadhl bin Dukain bahwa dia mendengar Zuhair, dari Manshuur bin Shafiyyah bahwa Ibunya menceritakan kepadanya, bahwa 'Aisyah menceritakan kepadanya,

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbaring di pangkuanku ketika aku sedang haid, lalu beliau membaca Al-Quran."
(HR. Bukhari no. 297)

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan :

فيه جواز قراءة القرآن مضطجعا ومتكئاً

"Hadits ini menunjukkan bolehnya membaca Al-Quran sambil tiduran dan bersandar."
(Syarh Shahih Muslim, 3/211)

Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar