Oleh : Ustadz Ammi Nur Baits
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du.
Keterangan yang disebutkan dalam Al-Quran, bahwa Allah menurunkan Adam dari surga ke bumi, setelah dia memakan buah pohon larangan.
Allah berfirman :
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
(QS. Al-Baqarah : 36)
Sementara mengenai tempat di mana Adam diturunkan, tidak ada keterangannya sama sekali dalam Al-Quran. Dan kami juga tidak menjumpai adanya hadits shahih yang menyebutkan hal ini. Memang ada beberapa hadits yang menyebutkan tempat turunnya Adam di Bumi, namun statusnya dhaif.
Seperti hadits :
َزَلَ آدَمُ بِالْهِنْدِ وَاسْتَوْحَشَ فَنَزَلَ جِبْرِيْلُ فَنَادَى بِالْأَذَانِ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مَرَّتَيْنِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ مَرَّتَيْنِ قَالَ آدَمُ مَنْ مُحَمَّدٌ قَالَ آخِرُ وَلَدِكَ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ
(HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq, 7/437)
Hadits ini dha’if (lemah), atau palsu, karena ada seorang rawi dalam sanadnya yang bernama Muhammad bin 'Abdillah bin Sulaiman. Orang yang bernama seperti ini ada dua ; yang pertama dipanggil Al-Kufiy, orangnya majhul (tidak dikenal), sedang orang yang seperti ini haditsnya lemah. Yang satunya lagi, dikenal dengan Al-Khurasaniy. Orang ini tertuduh dusta. Jika dia yang terdapat dalam sanad ini, maka hadits ini palsu. Hadits ini di-dha’if-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Adh-Dha’ifah (403).
Hanya saja, ada beberapa keterangan para ulama mengenai tempat turunnya Adam. Namun karena tidak didukung dalil, keterangan mereka beraneka ragam. Al-Hafizh Ibnu Katsir menyebutkan sekitar 4 pendapat mengenai hal ini :
[1] Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah. Ini pendapat Imam Hasan Al-Bashri
[2] Adam dan Hawa keduanya diturunkan di India.
[3] Adam diturunkan di satu daerah namanya Dahna, antara Mekkah dan Thaif. Ini keterangan dari Ibnu 'Abbas sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim. Sementara diriwayatkan 'Imran bin 'Uyainah, Dahna adalah satu tempat di India.
[4] Adam diturunkan di Shafa dan Hawa diturunkan di Marwah. Ini merupakan keterangan Ibnu 'Umar menurut riwayat Ibnu Abi Hatim.
(Tafsir Ibnu Katsir, 1/237)
Terlepas dari semua pendapat di atas, kajian masalah ini masuk dalam ranah kajian masalah ghaib. Sementara kita tidak boleh berbicara masalah ghaib kecuali sebatas informasi yang diberitakan oleh pemilik kabar ghaib, Allah ta’ala atau melalui wahyu Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disamping mempelajari masalah ini tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi ketakwaan kita.
Allahu a’lam
NABI MUHAMMAD SAW PERISTIWA MASA LALU SAJA TIDAK MENGETAHUI APA LAGI MASA KE DEPANNYA KECUALI TELAH DIINFORMASIKAN-NYA DALAM AL QURAN
BalasHapussoal jumlah berapa orang di gua Kahfi saja Allah SWT melarang untuk dipolemikkan jadi bagi Nabi Muhammad SAW peristiwa yang lalu saja tidak mengetahui (QS. 18:22) kecuali sidah ada informasi resmi 'wahyu' yang terekam (QS. 50:18) di dalam Al Quran.
anehnya, malah ada keyakinan soal masa ke depan atau disebutnya Akhir Zaman bahkan Nabi Muhammad SAW dianggap mengetahui bahwa akan ada Imam Mahdi yang bakal berduet dengan Isa Al Masih yang sekarang sedang di langit beliau akan datang kembali ke bumi.
soal Isa Al Masih di langit ini pun sudag difatkan oleh Gus Baha bahwa umat Muslim tidak tepat percaya bahwa Isa Al Masih sedang di langit, mungkin sudah bertemu dengan si Alien di planet selain bumi?
Gus Baha Terbaru | Cara Mengimani Kisah Nabi Isa Yang Benar |
https://www.youtube.com/watch?v=HN3yI2-Ln3U&t=614s