Hadits Pertama
Dari 'Ali radhiallahu anhu dia berkata :
دَخَلْنا عَلَى رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقُلْنا: يا رسولَ اللهِ, اِسْتَخْلِفْ عَلَيْنا. قالَ: إنْ يَعْلَمِ اللهُ فِيْكُمْ خَيْرًا يُوَلِّ عَلَيْكُمْ خَيْرَكُمْ. فَقالَ عَلِي رضي الله عنه: فَعَلِمَ اللهُ فِيْنا خَيْرًا فَوَلىَّ عَلَيْنا خَيْرَنا أَبا بَكْرٍ رضي الله عنه
(HR. Ad-Daraquthni)
Diriwayatkan juga oleh Al-Hakim no. 4761 dan ini adalah hadits yang dha’if. Di dalam sanadnya ada perawi yang bernama Musa bin Muthir, dinyatakan pendusta oleh Yahya bin Ma'in. Abu Hatim, An-Nasai, dan sekelompok ulama menyatakan, “Matruk.” Sebagaimana dalam Al-Mizan.
Hadits Kedua
“Ada seorang wanita yang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakan sesuatu. Maka beliau bersabda, “Kamu kembali lagi lain waktu.” Wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku kembali nanti tapi tidak lagi menjumpai anda -maksudnya telah meninggal-?” Maka beliau bersabda, “Jika kamu datang tapi tidak menjumpai aku lagi maka datangilah Abu Bakar, karena dia adalah khalifah setelahku.”
(HR. Ibnu Asakir)
Dalam Tarikh Madinah Dimasyq dalam biografi Abu Bakar no. 6332, dan ini adalah hadits yang dha’if jiddan. Di dalam sanadnya ada beberapa perawi yang dha’if, di antaranya adalah Ghulam Khalil, yang Adz-Dzahabi berkata tentangnya dalam Al-Mizan, “Dia meriwayatkan kedustaan dan kekejian, dan dia berpendapat bolehnya memalsukan hadits.”
Hadits Ketiga
Dari Ibnu 'Umar radhiallahu 'anhuma dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
يَكُوْنُ خَلْفِي اثْنا عَشَرَ خَلِيْفَةً: أَبُوْ بَكْرٍ لاَ يَلْبَثُ إلاَّ قَلِيْلاً
(HR. Al-Baghawi)
Dalam Mu’jam Ash-Shahabah no. 1389. Di dalam sanadnya ada perawi yang bernama Rabi'ah bin Sa'if Al-Ma’afiri. Al-Bukhari berkata tentangnya, “Dia mempunyai hadits-hadits yang mungkar.” Sebagaimana dalam Al-Mizan. Kalimat pertama hadits ini adalah shahih, terdapat dalam hadits Jabir bin Samurah riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ اثْنَا عَشَرَ أَمِيرًا فَقَالَ كَلِمَةً لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ أَبِي إِنَّهُ قَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ghundar; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdul Malik; Aku mendengar Jaabir bin Samurah mengatakan; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
(HR. Al Bukhari no. 7222-7223)
Hadits Keempat
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ رِبْعِيٍّ وَهُوَ ابْنُ حِرَاشٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَرَوَى سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ ابْنِ عُمَيْرٍ عَنْ مَوْلًى لِرِبْعِيٍّ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ نَحْوَهُ وَكَانَ سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ يُدَلِّسُ فِي هَذَا الْحَدِيثِ فَرُبَّمَا ذَكَرَهُ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ وَرُبَّمَا لَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ زَائِدَةَ وَرَوَى هَذَا الْحَدِيثَ إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ هِلَالٍ مَوْلَى رِبْعِيٍّ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ أَيْضًا عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَاهُ سَالِمٌ الْأَنْعُمِيُّ كُوفِيٌّ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ حُذَيْفَةَ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ash Shabbaah Al Bazzaar; Telah menceritakan kepada kami Sufyaan bin 'Uyainah dari Zaa`idah dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Rib'i yaitu Ibnu Hiraasy dari Hudzaifah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Teladanilah dua orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan 'Umar."
(HR. At-Tirmidzi no. 3662)
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 97, Ahmad no. 23138, dan Al-Hakim no. 4516
Rib’i (w. 104 H) tidak mendengar hadits ini dari Hudzaifah (w. 36 H).
Juga diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abu Ad-Darda`.
Dalam Musnad Asy-Syamiyin (2/57) dan di dalam sanadnya ada beberapa perawi yang majhul. Hadits ini juga dinyatakan dha’if oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Adh-Dha’ifah (2330).
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ يَحْيَى بْنِ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ أَبِي الزَّعْرَاءِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي مِنْ أَصْحَابِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَاهْتَدُوا بِهَدْيِ عَمَّارٍ وَتَمَسَّكُوا بِعَهْدِ ابْنِ مَسْعُودٍ
قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ وَيَحْيَى بْنُ سَلَمَةَ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ وَأَبُو الزَّعْرَاءِ اسْمُهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ هَانِئٍ وَأَبُو الزَّعْرَاءِ الَّذِي رَوَى عَنْهُ شُعْبَةُ وَالثَّوْرِيُّ وَابْنُ عُيَيْنَةَ اسْمُهُ عَمْرُو بْنُ عَمْرٍو وَهُوَ ابْنُ أَخِي أَبِي الْأَحْوَصِ صَاحِبِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Isma'iil bin Yahya bin Salamah bin Kuhail; Telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Ayahnya dari Salamah bin Kuhail dari Abu Az Za'raa` dari Ibnu Mas'uud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Teladanilah dua orang dari para sahabatku sepeninggalku yaitu; Abu Bakar dan 'Umar, berjalanlah dengan petunjuk 'Ammaar, dan berpegang teguhlah pada janji Ibnu Mas'uud."
(HR. Tirmidzi no. 3805)
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al-Hakim no. 4518 dan Ath-Thabrani no. 8426.
Yahya bin Salamah dan anaknya yang bernama Isma'iil, keduanya adalah perawi yang matruk. Ibraahiim bin Isma'il adalah dha’if sebagaimana dalam At-Taqrib. Hadits ini dinyatakan dha’if oleh Al-Imam Al-Wadi’i dalam Ahadits Mu’allah Zhahiruha Ash-Shihhah hal. 118.
Hadits Kelima
Dari Anas dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
اِقْتَدَوْا بِاللَّذَيْنِ بَعْدِي: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ. وَاهْتَدَوْا بِهَدْيِ عَمَّارٍ وَتَمَسَّكُوا بِعَهْدِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ
(HR. Ibnu Adi)
Dalam Al-Kamil (2/666) dari jalan 'Amr bin Harim dari Anas, dan 'Amr tidak pernah berjumpa dengan Anas.
Hadits Keenam
"Bani Al-Mushthaliq mengutusku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakan kepada beliau, “Kepada siapa kami menyerahkan zakat-zakat kami sepeninggal anda?” Maka beliau menjawab, “Kepada Abu Bakar.”
(HR. Al-Hakim no. 4522 dan dinyatakan shahih olehnya)
Di dalam sanadnya ada perawi yang bernama Nashr bin Manshur Al-Marwazi. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata, “Saya tidak mengetahui ada seorangpun yang menyatakannya tsiqah.”
Hadits Ketujuh
Dari 'Ali radhiallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku :
سَأَلْتُ اللهَ أَنْ يُقَدِّمَكَ ثَلاثًا, فَأَبَى اللهُ إلاَّ بِتَقْدِيْمِ أَبِيْ بَكْرٍ
“Saya meminta kepada Allah tiga kali agar Dia mendahulukan engkau (menjadi khalifah, pent.). Akan tetapi Allah enggan kecuali mendahulukan Abu Bakar.”
(HR. Ad-Daraquthni dalam Al-Afrad sebagaimana yang disebutkan oleh Asy-Syaukani dalam Al-Fawa`id Al-Majmu’ah no. 346, Al-Khathib, 11/213 dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Madinah Dimasyq, 45/322)
Di dalam sanadnya ada perawi yang bernama 'Ali bin Hasan Al-Kalbi dan Yahya bin Adh-Dhurais. Ibnu Al-Jauzi berkata dalam Al-Ilal Al-Mutanahiah (no. 291), “Hadits ini tidak shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 'Ali dan Yahya keduanya adalah perawi yang majhul.”
Kesimpulan Hadits :
Semua jalur hadits ini dha'if. Dan inti kandungan dari semua hadits dha’if yang saya sebutkan di atas adalah penetapan kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu. Namun saya membawakannya di sini tentu saja bukan untuk tujuan mengingkari kekhalifahan beliau, sebagaimana yang diyakini oleh Syi'ah. Akan tetapi saya membawakannya di sini agar jangan sampai ada yang menisbatkan hadits-hadits ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam padahal beliau tidak pernah mengucapkannya. Karena itu merupakan perbuatan berdusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan berdusta atas nama beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah dosa besar, baik isi kedustaannya itu benar maupun salah.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar