Ketika Masjid Dijadikan Objek Wisata
Dari Anas bin Mâlik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ
[HR. Thabarani dalam Al-Mu’jamush Shaghîr (2/261, no. 1132), Dhiya’ Al-Maqdisi dalam Al-Ahâdîts Al-Mukhtârah (no. 2326). Dihasankan oleh Syaikh Al-Albâni dalam Shahîh Al-Jâmi’ (2/1026, no. 5899)]
Juga diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
من اقتراب الساعة السلام بالمعرفة وأن يجتاز الرجل المسجد لا يصلى فيه
“Diantara tanda dekatnya hari Kiamat adalah hanya memberi salam kepada orang yang dikenal dan orang-orang melintas di dalam masjid tanpa mengerjakan shalat didalamnya.”
[HR. Thabarani dan Al Bazzar no. 1459 dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Silsilah Hadits Shahih no. 647]
‘Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :
نّ من أشراط الساعة أن تتّخذ المساجد طرقا
“Sesungguhnya salah satu tanda kiamat adalah bila masjid-masjid dianggap sebagai jalanan”.
[Mustadrak Al-Hakim beliau berkata “Hadits ini Shahih Sanadnya”. Adz-Dzahabi berkata, ”mauquf”]
Allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar