Telah tersebar di berbagai jaringan sosial di internet, sebuah hadits yang konon dinisbatkan kepada ahli bait Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengenai keutamaan istri yang memasak untuk keluarganya, matan lengkapnya begini :
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada putri kesayangannya, “Wahai Faathimah, kelebihan wanita yang mengeluarkan peluh ketika memasak untuk suami dan anak-anaknya adalah Allah akan membangun parit antara dirinya dan neraka yang akan menghalangi bahang (panasnya, -pent) api neraka itu, dan jarak antara parit dengannya adalah sejauh langit dan bumi.”
[Abu Hurairah R.A]
Peringatan!
Hadits ini palsu, kedustaan yang dibuat-buat dan dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, putrinya Faathimah, lalu sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhuma. Perkataan semacam ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits ahlussunnah yang ternukil dengan sanad shahih maupun dha’if, oleh karena itu selain palsu, hadits ini juga tidak ada asal-usulnya. Semoga mereka yang membuat-buat hadits ini segera bertaubat kepada Allah Ta’ala karena sudah menyengaja berdusta atas nama Rasulullah, Faathimah dan Abu Hurairah.
Kebathilan hadits ini semakin bertambah karena sangat bertentangan dengan hadits berikut yang diriwayatkan Asy-Syaikhain dengan sanadnya hingga ‘Ali bin Abi Thaalib radhiyallaahu ‘anhu :
أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام اشْتَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ الرَّحَى مِمَّا تَطْحَنُ فَبَلَغَهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِسَبْيٍ فَأَتَتْهُ تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تُوَافِقْهُ فَذَكَرَتْ لِعَائِشَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ لَهُ فَأَتَانَا وَقَدْ دَخَلْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمَا مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ
"Bahwa Faathimah ‘alaihassalaam pernah mengeluh tentang apa yang dialaminya karena menumbuk dan menggiling tepung. Kemudian ia diberitahu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam mendapatkan tawanan perang, maka ia datangi beliau untuk meminta seorang khadim (pembantu) namun beliau tidak menyetujuinya, maka Faathimah menceritakan perkaranya kepada ‘Aaisyah -radhiyallaahu ‘anha-.
Ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam datang, ‘Aaisyah menceritakannya kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami berdua saat kami sudah masuk peraduan kami untuk beristirahat. Beliau bersabda, “Tetaplah kalian disitu!” Hingga aku mendapati kedua kaki beliau yang dingin di dekat dadaku. Beliau bersabda, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian berdua minta, yaitu jika kalian sudah masuk peraduan, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat kali, hamdalah (Alhamdulillah) tiga puluh tiga kali dan tasbih (Subhanallah) tiga puluh tiga kali karena sesungguhnya bacaan-bacaan ini lebih baik dari apa yang kalian memintanya.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 3113; Shahiih Muslim no. 2730]
Inilah yang shahih dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hadits ini menunjukkan bahwasanya di masa Rasulullah, para wanita sudah terbiasa melayani suami mereka dengan menumbuk, menggiling tepung atau pekerjaan lainnya yang memang ma’ruuf dilakukan para istri di rumah untuk mengabdi kepada suami mereka. Oleh karena itu tidaklah perlu menengok kepada hadits-hadits palsu yang tidak jelas asal-usulnya datang darimana.
Allahul Musta’aan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar